Top 5+ Alasan Pengajuan Kartu Kredit Bisa Ditolak, Nomor 1 Sering Diremehkan!

Kartu kredit masih menjadi salah satu produk keuangan yang banyak diminati masyarakat Indonesia. Selain praktis digunakan untuk belanja dan bayar tagihan, kartu kredit juga bisa menjadi alat pengelolaan keuangan yang efektif jika digunakan dengan bijak.
Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan kartu kredit dengan mudah. Banyak pengajuan kartu kredit yang akhirnya ditolak oleh pihak bank atau lembaga penerbit.
Penolakan ini bisa terasa mengecewakan, apalagi jika Anda merasa sudah memenuhi semua persyaratan. Untuk itu, penting bagi Anda mengetahui faktor-faktor apa saja yang bisa menjadi penyebab utama pengajuan kartu kredit ditolak, agar Anda bisa mengantisipasinya lebih awal.
Berikut lima alasan umum mengapa pengajuan kartu kredit bisa ditolak:
1. Riwayat Kredit Buruk atau Tidak Ada Riwayat Sama Sekali
Inilah faktor yang paling sering diremehkan. Banyak orang tidak menyadari bahwa skor kredit atau riwayat pinjaman sebelumnya sangat memengaruhi keputusan bank. Jika Anda pernah menunggak cicilan pinjaman, gagal bayar PayLater, atau punya utang lama yang belum dilunasi, bank bisa menganggap Anda sebagai debitur berisiko.
Sebaliknya, jika Anda belum pernah menggunakan produk pinjaman sama sekali, maka bank tidak memiliki acuan dalam menilai kemampuan Anda membayar utang. Ini pun bisa berujung penolakan. Cek skor kredit Anda secara berkala di SLIK OJK atau lewat aplikasi keuangan yang menyediakan fitur ini.
2. Penghasilan Tidak Memenuhi Syarat Minimum
Setiap bank memiliki ketentuan penghasilan minimum untuk pengajuan kartu kredit. Misalnya, ada yang mensyaratkan minimal penghasilan Rp3 juta hingga Rp5 juta per bulan. Jika penghasilan Anda di bawah angka tersebut, pengajuan kemungkinan besar akan ditolak.
Beberapa bank juga mempertimbangkan stabilitas pekerjaan dan status karyawan tetap sebagai bagian dari verifikasi. Pastikan Anda mengajukan sesuai dengan jenis kartu yang sesuai dengan penghasilan Anda.
3. Dokumen Tidak Lengkap atau Tidak Valid
Kesalahan dalam pengisian formulir, lampiran dokumen yang tidak sesuai, atau data yang tidak sinkron bisa menjadi alasan teknis penolakan. Misalnya, slip gaji yang tidak sesuai bulan terbaru, NPWP tidak aktif, atau alamat tempat tinggal berbeda antara KTP dan dokumen pendukung. Periksa kembali kelengkapan dokumen sebelum mengirimkan aplikasi.
4. Terlalu Banyak Pengajuan dalam Waktu Dekat
Bank bisa mengetahui jika Anda mengajukan beberapa kartu kredit dari berbagai bank dalam waktu berdekatan. Hal ini akan menimbulkan tanda tanya terkait kondisi finansial Anda, karena terkesan terlalu agresif mencari kredit. Tunggu jeda beberapa bulan setelah pengajuan terakhir sebelum mencoba kembali.
5. Status Karyawan Kontrak atau Usaha Tidak Terdaftar Resmi
Bagi pekerja lepas, wiraswasta, atau karyawan kontrak, pengajuan kartu kredit bisa lebih sulit jika tidak dilengkapi dokumen pendukung seperti laporan keuangan atau izin usaha (SIUP/NIB).
Bank lebih mudah menyetujui permohonan dari karyawan tetap yang bisa menunjukkan slip gaji rutin. Jika Anda pengusaha atau freelancer, lengkapi dengan dokumen legal usaha dan mutasi rekening sebagai bukti penghasilan stabil.
Mengajukan kartu kredit memang tampak sederhana, tapi kenyataannya ada banyak faktor yang diperhatikan bank dalam menilai kelayakan Anda sebagai pemegang kartu. Riwayat kredit yang baik, dokumen lengkap, serta penghasilan yang sesuai menjadi kunci utama agar pengajuan Anda disetujui.
Jika pengajuan Anda pernah ditolak, jangan langsung menyerah. Evaluasi kembali penyebabnya, benahi dokumen dan kondisi keuangan Anda, lalu ajukan kembali di waktu yang tepat. Ingat, memiliki kartu kredit bukan sekadar status, tapi juga tanggung jawab untuk mengelola keuangan secara sehat.