Harga Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Ini Pemicunya

Bitcoin, Nvidia, kripto, saham Nvidia, harga Bitcoin, bitcoin, harga bitcoin, Saham Nvidia, harga bitcoin pecah rekor, Harga Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Ini Pemicunya

Harga Bitcoin kembali mencetak sejarah dengan menembus rekor tertinggi sepanjang masa, yaitu di kisaran 112.000 dollar AS (sekitar Rp 1,815 miliar) per keping, pada Rabu (9/7/2025) waktu Amerika Serikat (AS).

Kenaikan ini disebut sangat dipengaruhi oleh reli saham perusahaan teknologi, terutama lonjakan nilai saham Nvidia, raksasa chip yang belakangan mendominasi pasar AI global.

Kenaikan tajam Bitcoin ini memecahkan rekor sebelumnya yang dicapai pada 22 Mei 2025, ketika aset kripto terbesar di dunia itu menyentuh angka 111.999 dollar AS (kira-kira Rp 1,815 miliar).

Pada 9 Juli, Bitcoin sempat menyentuh angka 112.052 dollar AS (sekitar Rp 1,816 miliar) di sesi perdagangan sore, menurut data dari Coin Metrics.

Pantauan KompasTekno pada Kamis (10/7/2025) pagi, Bitcoin kini diperdagangkan di 111.114 dollar AS atau sekitar Rp 1,8 miliar.

Bitcoin, Nvidia, kripto, saham Nvidia, harga Bitcoin, bitcoin, harga bitcoin, Saham Nvidia, harga bitcoin pecah rekor, Harga Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Ini Pemicunya

Bitcoin kini diperdagangkan di 111.255 dollar AS atau sekitar Rp 1,803 miliar pada Kamis (10/7/2025) pagi. Sebelumnya, Harga Bitcoin kembali mencetak sejarah dengan menembus rekor tertinggi sepanjang masa, yaitu di kisaran 112.000 dollar AS (sekitar Rp 1,815 miliar) per keping, pada Rabu (9/7/2025) waktu AS.

Dipicu saham Nvidia yang menghijau

Bitcoin, Nvidia, kripto, saham Nvidia, harga Bitcoin, bitcoin, harga bitcoin, Saham Nvidia, harga bitcoin pecah rekor, Harga Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Ini Pemicunya

Kenaikan harga Bitcoin ke sekitar 112.000 dollar AS disebut sangat dipengaruhi oleh reli saham perusahaan teknologi, terutama lonjakan nilai saham Nvidia, raksasa chip yang belakangan mendominasi pasar AI global.

Katalis atau penyebab utama kenaikan harga Bitcoin adalah yang disebut pasar sebagai tech rally, yakni reli saham-saham teknologi yang terjadi secara luas.

Pemicu utamanya adalah Nvidia yang berhasil menembus kapitalisasi pasar sebesar 4 triliun dollar AS, menjadikannya perusahaan publik dengan valuasi tertinggi di dunia.

Peristiwa ini menimbulkan efek domino. Ketika saham-saham teknologi besar melonjak, sentimen pasar beralih ke mode "risk-on".

Dalam istilah finansial, risk-on mode menggambarkan situasi ketika investor merasa optimistis terhadap kondisi ekonomi dan pasar keuangan, sehingga lebih nyaman mengambil risiko untuk mencari keuntungan lebih tinggi.

Artinya, investor cenderung lebih berani menaruh dananya ke aset berisiko tinggi, seperti saham teknologi dan aset kripto, termasuk Bitcoin.

Bitcoin, Nvidia, kripto, saham Nvidia, harga Bitcoin, bitcoin, harga bitcoin, Saham Nvidia, harga bitcoin pecah rekor, Harga Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Ini Pemicunya

CEO Nvidia Jensen Huang memamerkan kartu grafis GeForce RTX 4090.

Mungkin bagi sebagian orang, hubungan antara Nvidia dan Bitcoin terasa aneh. Nvidia adalah produsen chip dan perangkat keras. Sementara Bitcoin adalah mata uang kripto.

Namun di pasar modal, pergerakan saham Nvidia mencerminkan sentimen global terhadap masa depan teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI).

Saat ini banyak investor yang melihat masa depan teknologi (termasuk AI dan blockchain) sebagai satu paket. Ketika saham Nvidia melonjak, Bitcoin ikut terdorong karena dianggap bagian dari ekosistem teknologi masa depan.

Investor besar cenderung melihat Bitcoin sebagai aset spekulatif dengan potensi pertumbuhan jangka panjang.

Ketika saham-saham teknologi naik tajam dan berada dalam mode "risk-on", mereka cenderung juga memperluas portofolio ke Bitcoin karena menganggap momentum pasar sedang menguntungkan.

Di samping reli saham teknologi, kenaikan harga Bitcoin juga ditopang oleh minat institusi besar yang terus masuk ke pasar kripto.

Banyak perusahaan publik, termasuk lembaga keuangan ternama seperti BlackRock, terus meningkatkan kepemilikan Bitcoin melalui produk seperti ETF (exchange traded fund).

Bahkan, menurut laporan, pembelian Bitcoin oleh perusahaan publik pada kuartal II-2025 lebih besar dibanding aliran dana ke ETF Bitcoin itu sendiri.

ETF Bitcoin adalah produk investasi yang memungkinkan investor membeli Bitcoin secara tidak langsung melalui bursa saham, mirip seperti membeli saham biasa.

Produk ini biasanya dikelola oleh lembaga keuangan besar dan menyimpan Bitcoin sebagai aset dasar.

ETF membuat investasi Bitcoin lebih mudah dan lebih aman bagi investor institusi yang tidak ingin menyimpan langsung mata uang digital.

Kata analis

Bitcoin, Nvidia, kripto, saham Nvidia, harga Bitcoin, bitcoin, harga bitcoin, Saham Nvidia, harga bitcoin pecah rekor, Harga Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Ini Pemicunya

ilustrasi harga Bitcoin turun drastis atau anjlok setelah AS jatuhkan rudal ke Iran pada Minggu (22/6/2025).

Meski Bitcoin telah menembus angka psikologis 112.000 dollar AS, banyak analis memperingatkan bahwa lonjakan ini belum tentu berlanjut secara konsisten. Volume perdagangan Bitcoin disebut biasanya lebih tipis menjelang musim panas di AS, dan pergerakan harga bisa lebih fluktuatif.

Namun, beberapa pihak optimistis harga akan terus naik. Ryan Gorman, Chief Strategy Officer di Uranium Digital, menyebutkan bahwa sentimen pasar bisa mendorong Bitcoin menembus angka 120.000 dollar AS dalam beberapa pekan ke depan.

“Sentimen bullish dan volume perdagangan yang lebih tipis bisa membuat harga naik tajam dalam waktu singkat,” katanya.

Analis lainnya, Anthony Pompliano, bahkan menyebut bahwa Bitcoin adalah satu-satunya aset yang justru menjadi semakin aman seiring pertumbuhan ukurannya.

“Saat Bitcoin baru bernilai 100-200 miliar dollar AS, hanya sedikit investor besar yang tertarik. Namun sekarang, dengan kapitalisasi pasar triliunan dollar AS, hampir semua investor besar mulai masuk,” kata Pompliano sebagaimana dihimpun dari Reuters.

Saat ini, kapitalisasi pasar Bitcoin sudah menyentuh angka 2,18 triliun dollar AS, menyumbang hampir 65 persen dari total nilai seluruh pasar kripto global, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNBC, Kamis (10/7/2025).

Perlu dicatat, seperti semua aset spekulatif, harga Bitcoin bisa turun lagi sewaktu-waktu. Faktor seperti regulasi pemerintah, ketegangan geopolitik, atau perubahan suku bunga AS masih bisa memengaruhi harga Bitcoin secara signifikan.