Benarkah Tindakan Wasit Stop Duel El Rumi Vs Jefri Nichol Setelah 38 Detik?

Pertandingan tinju selebritas El Rumi vs Jefri Nichol berakhir kurang dari satu menit pada Sabtu (9/8/2025) yang menimbulkan kontroversi. Berikut adalah penjelasan regulasinya dan pembelaan kubu Jefri Nicho.
Duel tinju selebritas bertajuk Superstar Knockout Vol. 3 ini di bergulir di Jakarta International Convention Center (JICC).
Pukulan-pukulan El Rumi sejak awal duel kea arah kepala membuat Jefri Nichol yang bertahan cross guard (satu tangan melindungi badan) kewalahan.
Sekitar 30 detik duel berjalan, Jefri terlihat menepok-nepok bahu kanannya dengan tangan kiri.
Wasit memisahkan kedua selebritas tersebut dan menghentikan duel langsung.
Ternyata, sang aktor mengalami dislokasi bahu sehingga tak bisa bertahan menghadapi serangan sang lawan di ring.
Demi Keselamatan Petinju
Menurut peraturan tinju internasional seperti dikutip dari England Boxing dan ABC Boxing, seorang wasit memiliki tanggung jawab untuk melindungi atlet yang cedera dan memastikan keamanan serta keselamatannya.
Jika seorang petinju tak bisa melindungi diri akibat suatu cedera (seperti dislokasi bahu), wasit diwajibkan untuk menghentikan laga dengan segera untuk menghindari cedera lebih lanjut.
Hal ini termasuk menengahi kedua petarung untuk menghindari pukulan lebih banyak masuk ke petinju yang cedera.
Namun, dalam sebuah ajang tinju resmi baik amatir maupun profesional, wasit kemudian harus memanggil dokter ringside untuk memeriksa petinju yang cedera.
Jika dokter ringside memutuskan petinju tidak dapat melanjutkan, pertarungan dihentikan, dan lawan dinyatakan sebagai pemenang.
Syifa Hadju saat menyaksikan pertandingan tinju sang kekasih, El Rumi melawan aktor Jefri Nichol.
Seperti yang terlihat dalam duel selebritas tersebut, wasit tidak pernah meninggalkan petinju yang cedera sendirian di atas ring.
Ia harus memastikan tindakan perlindungan sampai petugas medis atau tim petinju mengambil alih.
Jika cedera terjadi akibat pukulan yang sah dan petinju tidak dapat melanjutkan, pertarungan biasanya dinyatakan sebagai technical knockout (TKO) atau Referee Stoped Contest (RSC).
Jika cedera disebabkan oleh pelanggaran yang tidak disengaja, aturan khusus berlaku, tetapi wasit tetap memprioritaskan keselamatan petinju yang cedera dan dapat menghentikan pertarungan setelah berkonsultasi dengan staf medis.
Pengakuan Kubu Jefri Nichol, Laga Belum Usai
Seusai laga tersebut, Jefri mengutarakan rentetan kejadian di atas ring.
"Kronologisnya, gw mukul angin sehingga (menyebabkan) dislokasi bahu (sehingga bahu) nggak bisa naik," tuturnya kepada media seusai duel tersebut.
"Baru kena tujuh pukulan sudah distop."
Ia lalu melanjutkan bahwa menurut pelatihnya, Max Metino, seharusnya laga tidak berhenti secepat itu.
"Seharusnya dia dihitung. Ini baru tujuh pukulan sudah disetop," ujar Max dikutip dari Grid.id.
Menurut Max, laga ini mengadopsi aturan tinju amatir sehingga seperti yang sudah tercantum di atas, ada beberapa prosedur krusial terlewatkan.
"Seharusnya diberi waktu 5 menit untuk medical check up. Yang berhak memberhentikan pertarungan itu adalah dokter," tegas Max.
"Begitu dokter bilang cedera dan tidak bisa melanjutkan pertandingan, baru itu wasitnya boleh memberhentikan, menghentikan pertandingan, stop pertandingan, nyatakan kalah TKO," jelasnya.
Kekecewaan semakin mendalam bagi corner Jefri karena Max mengaku telah berhasil mengembalikan posisi bahu sang aktor di atas ring dan dalam waktu singkat.
"Belum sampai 5 menit, saya sudah berhasil membalikkan keadaan. Udah siap lagi, tiba-tiba dibilang udah selesai," tambah Max.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!