Serasa Jadi Kaisar Genghis Khan di Mongolia, Tanjung Lesung

Hembusan angin membuat suasana pagi jadi terasa lebih sejuk di Mongolian Culture Center (MCC), di Pandeglang, Tanjung Lesung. Hamparan tanaman hijau di sekitar area menambah semangat para pengunjung yang baru saja tiba.
Para pengunjung – yang sebagian besar datang bersama pasangan dan anak-anaknya – terkesima dengan bangunan yang ada di sana. Sebagian lainnya memilih menikmati panorama di tempat duduk yang tersedia. Tapi tujuan mereka sama: merasakan kehidupan ala masyarakat Mongol, termasuk mengenal sosok legendaris Kaisar Genghis Khan.
MCC ini memang bukan sekadar spot foto. Di sini, pengunjung diajak menyelami kehidupan nomaden masyarakat Mongolia yang ikonik. Mulai dari bentuk rumah tradisional (GER), baju khas masyarakat dan jubah kaisar serta ratu Mongolia, hingga permainan anak-anak Mongolia. Semua dihadirkan dengan detail yang autentik.
Desain kawasan ini pun digarap serius. Konsepnya dirancang langsung oleh Duta Besar Mongolia untuk Indonesia, dengan arsiteknya yang juga berasal dari Mongolia. Bahkan bahan-bahan pembuatan GER diimpor langsung dari negeri asalnya. Tak heran, tampilan GER di MCC nyaris nggak ada bedanya seperti yang ada di Mongolia.
Menjadi Kaisar sehari
Salah satu daya tarik utama adalah tenda utama yang menggambarkan suasana kediaman Kaisar Genghis Khan—sang pendiri Kekaisaran Mongol. Di dalamnya ada singgasana kaisar, wadah makan dari kulit sapi, hingga baju perang lengkap dengan pedang dan tameng.
Beranjak ke tenda lainnya, pengunjung bisa melihat seperti apa kehidupan keluarga Mongol. Lengkap dengan tempat tidur, meja, perapian, dan lemari yang seluruhnya didesain ala Mongolia. Rasanya seperti dibawa ke masa lalu—di padang rumput luas Asia Tengah, di mana para penunggang kuda berkeliaran bebas.
Dan ya, kamu bisa mencoba jubah Genghis Khan juga! Pengunjung bisa menyewa jubah khas Mongolia tanpa perlu berganti pakaian. Cukup memakai di atas baju yang sedang dipakai, lalu siap-siap tampil gagah di depan kamera. Mau ajak keluarga? Sangat disarankan! Foto keluarga dengan latar tenda Mongol pasti jadi kenangan yang tak terlupakan. Karena MCC di Tanjung Lesung merupakan pusat kebudayaan Mongolia yang cuma ada satu-satunya di Asia Tenggara – nggak akan bisa ditemui di negara Malaysia atau Singapura.
Andra (40), pengunjung asal Jakarta yang datang bersama keluarganya, mengaku terkesan dengan kemegahan busana kaisar yang didominasi warna emas.
“Saya jadi teringat film Genghis Khan yang saya pernah tonton waktu kecil. Rasanya seru sekali bisa melihat langsung asli bajunya,” ujarnya.
Ia pun tak mau melewatkan kesempatan untuk menyewa busana tersebut dan berfoto bersama kedua anaknya.
“Kalau ini baju kaisar asli, berarti saya sudah resmi jadi Genghis Khan sehari,” tambahnya sambil tertawa.
Siapa Genghis Khan?
Buat yang belum tahu, Genghis Khan lahir dengan nama Temüjin sekitar tahun 1162. Ia berhasil menyatukan suku-suku nomaden di Mongolia dan membentuk kekaisaran darat terbesar dalam sejarah. Selain ahli strategi perang, ia juga dikenal akan sistem komunikasi dan perdagangan yang maju pada masanya.
Hingga kini, Genghis Khan masih dihormati sebagai pahlawan nasional di Mongolia. Patungnya menaiki kuda pun bisa kamu temui di dekat gerbang masuk MCC—ikon yang menarik perhatian pengunjung saat pertama kali datang.
Tak cuma lihat-lihat
Di MCC sendiri, pengunjung juga bisa menjajal aktivitas khas Mongolia. Mau coba memanah ala prajurit Mongol? Bisa. Mau main ankle bones games—permainan tradisional yang menggunakan tulang pergelangan kaki kambing? Seru banget! Atau sekadar mencicipi makanan khas Mongolia yang otentik? Semua tersedia.
Di area memanah, Dewi (42), pengunjung asal Tangerang yang menunggu anaknya berlatih panah, mengatakan tempat ini jadi alternatif seru untuk liburan keluarga.
“Setelah puas bermain air di Pantai Lalassa Tanjung Lesung, bisa belajar budaya dan sejarah Mongolia,” kata Dewi.
Nuansa Mongolia yang kental
Bagi Dewi, nuansa Mongolia sudah terasa sejak pertama menapakkan kaki di gerbang masuk. Gerbang besar bercat putih dan oranye, lengkap dengan ornamen burung elang di sisi kanan dan kiri, memberinya sambutan yang berbeda dari destinasi wisata biasa.
Saat melangkah ke dalam, ia disambut pemandangan tenda-tenda berhias ornamen khas Mongolia: kerangka tempat tidur kayu, meja bundar pendek, perapian dari tungku besi, hingga karpet warna-warni yang menggambarkan kehidupan tradisional.
“Semua detailnya bikin saya serasa benar-benar berada di negeri asal Genghis Khan,” tutup Dewi.