Top 5+ Kesalahan Pemain Mobile Legends yang Bikin Rank Turun

Mobile Legends gameplay, 1. Egois dalam Pemilihan Hero, 2. Farming Terlalu Lama dan Lupa Rotasi, 3. Tidak Menggunakan Map Awareness, 4. Bermain Sendiri dan Tidak Kompak dengan Tim, 5. Emosi dan Bermain Toxic
Mobile Legends gameplay

Namun, perjalanan push rank tidak selalu mulus. Banyak pemain yang justru terjebak di rank menengah karena melakukan kesalahan mendasar yang sebenarnya bisa dihindari.

Fenomena ini seringkali membuat frustrasi. Tidak sedikit pemain yang merasa sudah bermain baik, namun tetap gagal naik rank karena tim kalah akibat keputusan kecil yang berdampak besar.

Kesalahan-kesalahan ini bisa berupa egois dalam memilih hero, tidak memperhatikan map, hingga bersikap toxic saat permainan berjalan. Hal-hal tersebut bukan hanya menghambat kemenangan, tetapi juga dapat memperburuk pengalaman bermain, baik untuk diri sendiri maupun rekan satu tim.

Meta Mobile Legends Terbaru 2025, 1. Egois dalam Pemilihan Hero, 2. Farming Terlalu Lama dan Lupa Rotasi, 3. Tidak Menggunakan Map Awareness, 4. Bermain Sendiri dan Tidak Kompak dengan Tim, 5. Emosi dan Bermain Toxic

Meta Mobile Legends Terbaru 2025

Untuk itu, penting bagi setiap pemain memahami kesalahan umum yang sering dilakukan dan bagaimana cara menghindarinya.

Berikut adalah 5 kesalahan fatal pemain Mobile Legends yang bikin rank turun, lengkap dengan dampak nyata dan tips agar kamu bisa lebih cepat mencapai rank impian.

1. Egois dalam Pemilihan Hero

Salah satu kesalahan paling sering ditemui adalah sikap egois saat draft pick. Banyak pemain hanya memilih hero favorit tanpa mempertimbangkan komposisi tim. Misalnya, ketika tim sudah memiliki dua damage dealer, masih ada yang tetap memaksa menggunakan marksman atau assassin.

Dampak: Komposisi tim menjadi tidak seimbang. Tanpa tank atau support, tim akan kesulitan bertahan dalam team fight, sehingga musuh bisa lebih mudah mendominasi jalannya permainan.

Contoh nyata: Seorang marksman memilih Layla saat tim tidak memiliki tank, alhasil core mudah disergap musuh karena tidak ada pelindung.

Tips: Biasakan mempelajari minimal 2–3 role berbeda. Jika sudah ada pemain yang mengambil role damage, sebaiknya fleksibel dengan memilih tank atau support demi keseimbangan tim.

2. Farming Terlalu Lama dan Lupa Rotasi

Farming memang penting, terutama bagi jungler dan marksman yang butuh item untuk berkembang. Namun, terlalu lama farming tanpa melakukan rotasi adalah kesalahan besar. Banyak pemain terjebak fokus mencari gold hingga lupa membantu rekan setim.

Dampak: Musuh lebih leluasa menekan lane, menghancurkan turret, bahkan mengambil objektif seperti turtle atau lord tanpa perlawanan.

Contoh nyata: Jungler sibuk membunuh monster hutan sementara di lane lain, rekan setim kehilangan dua turret sekaligus.

Tips: Setelah mendapatkan core item, segera lakukan rotasi. Bantu lane yang tertekan, atau minimal hadir saat ada perebutan objektif. Ingat, kemenangan bukan hanya soal gold, tapi juga kontrol map dan kerjasama.

3. Tidak Menggunakan Map Awareness

Kesalahan yang sering disepelekan adalah jarang melihat mini map. Banyak pemain terlalu fokus pada pertempuran di layar utama tanpa memperhatikan posisi musuh.

Dampak: Pemain jadi mudah terkena ganking karena tidak menyadari pergerakan lawan. Selain itu, tim bisa kehilangan objektif penting karena telat menyadari musuh sudah mulai menyerang turtle atau lord.

Contoh nyata: Seorang marksman farming sendirian di lane bawah, padahal dua musuh sudah menghilang dari map. Hasilnya, ia jadi korban ganking.

Tips: Biasakan melihat mini map setiap 3–5 detik. Jika musuh hilang dari lane, segera main lebih aman atau minta backup dari rekan setim.

4. Bermain Sendiri dan Tidak Kompak dengan Tim

Mobile Legends adalah permainan tim. Namun, banyak pemain yang nekat melakukan aksi solo, seperti membuka war sendirian atau tidak mengikuti strategi tim.

Dampak: Team fight jadi tidak seimbang. Meski unggul secara gold, tim bisa kalah karena satu pemain tewas lebih dulu akibat main sendiri.

Contoh nyata: Seorang assassin nekat masuk ke dalam lima musuh tanpa backup. Bukannya mendapatkan kill, ia justru mati sia-sia dan memberi keuntungan besar bagi lawan.

Tips: Gunakan fitur quick chat atau voice chat untuk berkoordinasi. Jangan pernah open war sendirian, pastikan minimal ada 2–3 rekan yang siap mendukung.

5. Emosi dan Bermain Toxic

Kesalahan terakhir sekaligus yang paling merugikan adalah bermain dengan emosi. Pemain yang toxic, marah-marah di chat, atau bahkan AFK karena frustasi bisa membuat suasana tim hancur.

Dampak: Fokus tim buyar, komunikasi kacau, dan peluang comeback hilang begitu saja.

Contoh nyata: Seorang pemain merasa kesal karena sering di-gank, lalu sibuk mengetik panjang di chat untuk menyalahkan tim. Akibatnya, ia tidak memperhatikan jalannya permainan.