Smartwatch Garmin Fenix 8 Pro Resmi, Bisa SMS dan Telepon via Satelit

Garmin resmi merilis arloji pintar (smartwatch) terbarunya bernama Fenix 8 Pro di pasar global pekan ini.
Sebagai penerus dari Fenix 7 Pro yang diperkenalkan 2023 lalu, perangkat ini hadir dengan beragam peningkatan.
Salah satunya adalah dukungan fitur komunikasi via layanan satelit yang dimiliki oleh Garmin sendiri, yaitu InReach.
Layanan ini juga dipakai di smartwatch terbaru Google Pixel Watch 4 yang dirilis lebih dulu pada Agustus lalu.
Dengan layanan InReach, Fenix 8 Pro dapat mengirimkan pesan singkat (SMS) atau pesan sederhana ke pengguna lain.
SMS atau pesan ini sifatnya bisa dua arah. Artinya, bisa berjalan atau dikirimkan dan diterima pengguna, meski perangkat tak memiliki sinyal seluler atau tak terhubung dengan smartphone.
Arloji pintar teranyar Garmin ini sendiri sudah mendukung konektivitas 4G khusus perangkat Internet of Things (IoT), yang dijuluki LTE-M.
Lewat LTE-M yang diklaim lebih efisien dari konektivitas LTE "reguler", Fenix 8 Pro disebut dapat mengirim SMS dan pesan suara singkat lewat internet via aplikasi Garmin Messenger.
Layanan ini juga dipakai untuk fitur pelacakan lokasi secara real-time alias LiveTrack, serta menampilkan beberapa informasi penting, seperti prakiraan cuaca, langsung tanpa harus terhubung dengan ponsel.
Ketika perangkat tak mendapatkan sinyal LTE-M, maka layanan satelit InReach akan hadir untuk mendukung fitur komunikasi di Fenix 8 Pro.
Meski punya fitur komunikais yang terbilang canggih, pengguna harus membayar biaya layanan ekstra untuk dapat menikmati fitur konektivitas satelit InReach dan LTE-M di perangkat ini.
Harga termurah adalah 8 dollar AS per bulan atau sekitar Rp 131.200, dan layanan ekstra ini hanya bisa dinikmati di beberapa negara saja, tidak termasuk Indonesia.
Punya layar MicroLED yang lebih jernih
Garmin Fenix 8 Pro dengan fitur layar MicroLED.
Satu keunggulan Garmin Fenix 8 Pro lainnya adalah model yang mengusung layar MicroLED, di samping layar OLED biasa.
Dibanding OLED, MicroLED dapat menghasilkan gambar lebih jernih dan lebih terang, lantaran memiliki tingkat kecerahan maksimal hingga 4.500 nit.
Dengan kata lain, pengguna akan bisa melihat berbagai konten di smartwatch dengan mudah meski sedang berada di luar ruangan super terang atau di bawah sinar matahari terik.
Panel MicroLED hanya hadir di varian ukuran 51 mm dan "hanya" memiliki daya tahan baterai hingga sekitar 4 hari ketika fitur layar Always-On Display (AOD) aktif.
Untuk versi layar OLED biasa ketika fitur AOD aktif, Fenix 8 Pro varian 47 mm diklaim memiliki daya tahan baterai 8 hari, sedangkan varian terbesar 51 mm disebut memiliki daya tahan baterai 15 hari.
Sama seperti smartwatch Garmin lainnya, Fenix 8 Pro juga hadir dengan beragam sensor kesehatan dan aktivitas jantung, ratusan mode olahraga, serta fitur GPS dan pelacakan mumpuni khas Garmin.
Di pasar global, Garmin Fenix 8 Pro dijual dengan harga 1.200 dollar AS (sekitar Rp 19,7 juta) untuk varian 47 mm dan 1.300 dollar AS (sekitar Rp 21,3 juta) untuk varian 51 mm.
Khusus varian MicroLED dipatok di angka 2.000 dollar AS (sekitar rp 32,9 juta), sebagaimana dirangkum KompasTekno dari GSMArena, Kamis (4/9/2025).
Belum ada informasi apakah atau kapan Fenix 8 Pro akan masuk Indonesia. Saat ini, pengguna Tanah Air baru bisa membeli Fenix 8 "reguler" dengan layar AMOLED yang dibanderol Rp 22 juta.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.