Tak Hanya Mesin, Busi Ternyata Juga Bisa Overheat

Selain mesin, ternyata busi yang digunakan pada kendaraan juga bisa mengalami overheat. Sayangnya, kondisi ini kerap tidak disadari oleh pengendara.
Menjawab hal ini, Diko Oktaviano, Aftermarket Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia (produsen busi NGK) menjelaskan, overheat pada busi terjadi karena ketidaksesuaian dengan spesifikasi mesin kendaraan yang digunakan.
"Paling sering karena tidak sesuai spesifikasi. Contoh sederhana, motor N-Max yang seharusnya menggunakan busi CPR8, tetapi justru dipasang busi milik Supra, yaitu CPR6. Sudah pasti tidak cocok. Meski bisa dipasang, namun tidak sesuai untuk digunakan dan busi tersebut pasti cepat overheat," kata Diko kepada Kompas.com, saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Menurut Diko, faktor utama busi overheat adalah penggunaan spesifikasi busi yang tidak sesuai atau lebih rendah dari yang seharusnya dipakai. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan dalam proses pembakaran.
"Seperti menggunakan busi yang downspec. Seharusnya, sesuai standar pabrikan, mesin menggunakan jenis busi tertentu, tetapi malah dipasang yang spesifikasinya lebih rendah," ujar Diko.
Setiap mesin, lanjut Diko, memiliki standar tersendiri, termasuk tingkat panas atau heat range yang bisa dilihat dari kode pada busi. Oleh karena itu, jangan sembarangan membeli dan wajib memahami terlebih dahulu spesifikasinya.
Faktor lain yang menyebabkan busi overheat juga bisa dari sistem pendingin pada mobil atau motor yang mengalami masalah. Sama seperti mesin, busi juga memerlukan pendinginan, terutama saat kendaraan digunakan untuk perjalanan jarak jauh.
Selain itu, gaya pemakaian kendaraan juga dapat menyebabkan busi menjadi overheat. Misalnya, pemilik kendaraan yang terlalu agresif dalam mengendarai, atau sering menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai.
"Ada yang menggunakan BBM dengan oktan terlalu tinggi, sehingga tidak sesuai dengan kompresi mesin. Ini juga bisa menimbulkan masalah, salah satunya menyebabkan busi mengalami overheat," ucapnya.