Beberapa Pemicu Mobil Listrik Bisa Terbakar, Waspadai Hal Ini

Insiden terbakarnya mobil listrik Wuling Air ev di Bandung baru-baru ini bisa jadi memunculkan kekhawatiran soal keamanan kendaraan listrik.
Meski kejadian seperti ini tergolong langka, ada sejumlah faktor teknis yang bisa menjadi pemicu utama kebakaran pada mobil listrik.
Menurut Lung Lung, pemilik bengkel spesialis Dokter Mobil, salah satu penyebab paling umum adalah kerusakan atau gangguan pada sistem kelistrikan, terutama pada bagian baterai dan manajemen dayanya.
“Kalau ada ketidaksesuaian arus listrik atau overheat pada baterai, itu bisa jadi potensi kebakaran. Apalagi kalau baterainya pernah dimodifikasi atau kualitas pendinginannya buruk,” ujar Lung Lung saat dihubungi, Minggu (6/7/2025).
Selain itu, proses pengisian daya yang tidak sesuai standar juga berisiko tinggi. Penggunaan charger tidak resmi atau stop kontak rumah yang tak dirancang untuk arus besar bisa menimbulkan percikan listrik atau panas berlebih.
BYD Seal terbakar di Palmerah, Jakarta Barat
“Banyak orang isi daya di rumah tanpa perhatikan instalasi listriknya kuat atau enggak. Kalau arusnya enggak stabil, bisa timbul loncatan listrik, lalu panas, dan akhirnya terbakar,” katanya.
Kebocoran baterai juga disebut Lung Lung sebagai faktor yang perlu diwaspadai. Meski baterai mobil listrik modern sudah dilengkapi sistem proteksi berlapis, benturan keras atau usia pemakaian tetap bisa memicu degradasi sel baterai yang berujung pada kegagalan termal.
Tak kalah penting, modifikasi sembarangan pada sistem kelistrikan, seperti penambahan aksesori non-standar, juga bisa mengacaukan jalur distribusi arus dan memperbesar risiko korsleting.
Lung Lung menyarankan agar pemilik mobil listrik selalu melakukan pengecekan berkala di bengkel resmi, tidak memodifikasi sistem kelistrikan, serta menggunakan perangkat pengisian daya yang sesuai standar pabrikan.
Dengan perawatan dan penggunaan yang tepat, mobil listrik tetap aman digunakan dan risiko kebakaran bisa diminimalkan.