Curhat Pedagang Mobil Bekas, Enggan Jual Mobil Listrik

Harga jual kembali mobil listrik yang anjlok membuat banyak pedagang mobil bekas resah. Pasalnya, tidak ada kepastian soal kestabilan harga.
Sebagian pedagang mobil bekas menyebutkan bahwa depresiasi harga mobil listrik bekas bisa mencapai 30 persen. Bahkan, beberapa model ada juga yang turun hampir 50 persen.
Depresiasi harga mobil bekas ini juga tidak terbatas pada mobil listrik pabrikan China saja. Tapi, mobil listrik dari Korea atau Jepang pun juga mengalami hal yang sama.
Karina pemilik Wuling Binguo ev
Berdasarkan pantauan dari beberapa situs jual beli online, Nissan Leaf 2022 harga bekasnya Rp 265 jutaan. Sedangkan harga barunya, masih Rp 730 jutaan.
Begitu pula dengan Toyota bZ4X 2024 yang ditawarkan dengan Rp 585 juta (kredit) dan Rp 625 juta (tunai). Sementara harga barunya, masih di atas Rp 1 miliar.
Hyundai Ioniq 5 yang harga barunya Rp 800 jutaan, harga bekasnya sekarang sudah Rp 400 jutaan untuk tahun 2023 dan 2024.
Hyundai Ioniq 5
Daniel Libianto, pemilik diler mobil listrik bekas Victory 88 di MGK Kemayoran, mengatakan, dirinya enggan mengambil mobil listrik karena harga jualnya yang menurun dengan cepat.
"Mobil listrik kita pegang, kalau belum terjual dalam hitungan bulan itu cepat sekali turunnya. Nanti malah kita jualnya jadi ketinggian (harganya)," ujar Daniel, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Toyota bZ4X
"Sementara, kita tidak tahu terjualnya bisa kapan. Kalau depresiasinya tidak menentu, nanti kita malah ketinggalan," kata Daniel.
Kelvin, pedagang mobil bekas Auto Prime di WTC Mangga Dua, mengatakan, sebenarnya mobil listrik bekas tidak sulit untuk menjualnya, Tapi, dia khawatir dengan harga pasarannya, karena depresiasinya yang sangat cepat.
"Selain itu, mobil China ini, mobil listrik ini, dia makin (banyak) keluar, makin canggih, makin murah (harganya), seperti handphone," ujarnya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!