Harga Mobil Listrik Bekas Turun, Mobil Konvensional Tetap Stabil

Penurunan Harga Mobil Listrik Bekas Belum Berpengaruh pada Pasar Mobil Konvensional
JAKARTA, KOMPAS.com - Penurunan harga mobil listrik bekas yang terjadi belakangan ini belum memberikan dampak signifikan terhadap harga mobil bekas secara umum.
Mobil berbahan bakar bensin dan diesel tetap menunjukkan tren harga yang stabil, terutama untuk model-model dengan permintaan tinggi di pasar, seperti kendaraan di segmen Low MPV dan Low SUV.
Mobil bekas di showroom Rama Dagang Mobil
Stabilitas Harga Mobil Konvensional
Rama, dari showroom Rama Dagang Mobil, menjelaskan bahwa penurunan harga mobil listrik bekas tidak serta-merta memengaruhi harga mobil konvensional. “Avanza dan gitu-gitu aman. Toyota dan Suzuki mobil primer (merek mobil pilihan pertama),” ungkap Rama kepada Kompas.com, Sabtu (16/8/2025).
Menurut Rama, kendaraan di segmen mobil pertama, seperti Toyota Avanza, Suzuki Ertiga, atau model lain dalam kelas serupa, masih menjadi pilihan utama bagi konsumen yang mencari kendaraan fungsional dan terjangkau.
Mobil Wuling Air EV milik Chairissahar
Mobil konvensional berbahan bakar bensin dinilai masih lebih praktis untuk kebutuhan sehari-hari.
Segmen Berbeda untuk Mobil Listrik Bekas
Di sisi lain, pasar mobil listrik bekas cenderung menyasar segmen yang berbeda.
Konsumen di segmen ini biasanya sudah memiliki mobil utama dan sedang mempertimbangkan kendaraan kedua. “Buat (segmen) yang mobil kedua paling. Peruntukan mobil kedua, bukan mobil primer. Sedangkan yang lainnya, harganya jauh lebih murah dan dapatnya listrik,” jelas Rama.
Konsumen yang tertarik pada mobil listrik bekas ini biasanya lebih terbuka untuk mencoba teknologi baru, terutama jika mobil tersebut digunakan untuk jarak pendek atau kebutuhan dalam kota.
Faktor harga yang lebih terjangkau juga menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka.
Dengan demikian, meskipun harga mobil listrik bekas mengalami penurunan, hal tersebut tidak berpengaruh langsung terhadap pasar mobil konvensional, yang tetap menunjukkan kestabilan harga dan permintaan yang tinggi.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!