Pemerintah China Turun Tangan Atasi Perang Harga Mobil Listrik

otomotif, mobil china, kendaraan listrik, Perang Harga, Perang harga mobil, Pemerintah China Turun Tangan Atasi Perang Harga Mobil Listrik

Pemerintah China mulai resah melihat fenomena perang harga kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang semakin marak dan tidak terkendali.

Pasalnya, kondisi tersebut dikhawatirkan bakal mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga pemerintah menuntut para produsen segera mengambil langkah korektif.

Jika pelaku industri tak bergerak, dikutip dari Carscoops pada Senin (18/8/2025), pemerintah disebut siap turun tangan dengan intervensi harga.

otomotif, mobil china, kendaraan listrik, Perang Harga, Perang harga mobil, Pemerintah China Turun Tangan Atasi Perang Harga Mobil Listrik

Ilustrasi mobil listrik melewati banjir

Presiden Xi Jinping sendiri dalam beberapa kesempatan menyinggung fenomena ini sebagai “involution”, yakni persaingan berlebihan yang menekan keuntungan sekaligus menguras sumber daya.

Contoh paling mencolok datang dari BYD, di mana model Seagull atau Atto 1 di Indonesia, yang dipasarkan di China hanya dibanderol sekitar 55.800 yuan atau Rp 125 jutaan.

Namun, harga model serupa di Eropa melonjak hingga Rp 438 jutaan. Selisih besar tersebut menunjukkan betapa agresifnya produsen China menekan harga untuk merebut pasar domestik.

Meski BYD dan sejumlah pemain besar seperti Li Auto dan Seres masih mencatatkan keuntunganm situasi berbeda dialami sebagian besar dari sekitar 50 produsen EV di sana.

otomotif, mobil china, kendaraan listrik, Perang Harga, Perang harga mobil, Pemerintah China Turun Tangan Atasi Perang Harga Mobil Listrik

Ilustrasi mobil di China.

Banyak di antaranya justru merugi, bahkan diprediksi tak akan bertahan dalam beberapa tahun ke depan.

rata untuk mobil listrik juga meningkat tajam, dari 8 persen pada 2024 menjadi hampir 17 persen pada April 2025.

Akibatnya, sebagian pabrik hanya beroperasi pada kapasitas sangat rendah, bahkan ada yang sekadar 2 persen dari total kemampuan produksi.

Menghadapi kondisi tersebut, pemerintah menyiapkan revisi aturan penetapan harga guna mencegah produsen menjual kendaraan terlalu murah.

Sebelumnya, beberapa perusahaan termasuk BYD telah dipanggil pejabat pemerintahan terkait untuk dimintai penjelasan soal kapasitas produksi yang berlebihan.

Sebagai solusi jangka pendek, ekspor didorong lebih agresif. Saat ini, mobil listrik asal China sudah menguasai 5,1 persen dari total kendaraan baru yang terdaftar di Eropa.

Meski begitu, analis menilai langkah tersebut bukan jalan keluar permanen. Tekanan harga yang terlalu rendah dikhawatirkan memicu gesekan dagang lebih serius di masa mendatang.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!