Pasar Mobil Indonesia Stagnan 10 Tahun, Gaikindo Kasih Alarm Bahaya Perang Harga

Pasar Mobil Indonesia Stagnan 10 Tahun, Gaikindo Kasih Alarm Bahaya Perang Harga

Ilustrasi pameran GIIAS 2025

Pasar mobil Indonesia sedang menghadapi tantangan yang tidak ringan. Meski masih menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, penjualan roda empat (mobil) cenderung stagnan bahkan menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini diungkap oleh Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia). Ia mengingatkan bahwa kondisi ini bukan sekadar imbas sesaat, melainkan stagnasi panjang sejak 10 tahun lalu.

"Memang sedang tidak baik-baik saja, walaupun sebenarnya stagnasinya sudah cukup lama, lebih dari 10 tahun, setelah diluncurkan LCGC di tahun 2013 yang mampu mengangkat industri kita tumbuh sampai 1,3 juta unit per tahun," kata Kukuh.

Namun, kini peta persaingan berubah. Indonesia yang dulu menguasai lebih dari 30 persen pangsa pasar kawasan, kini hanya tersisa sekitar 25 persen.

Bahkan Malaysia pun berhasil naik ke posisi kedua, menggeser Thailand yang turun drastis di kisaran 500 ribu unit.

Menurut Kukuh, Indonesia tidak boleh terjebak dalam "perang harga" semata.

"Kita tidak ingin ini jadi medan perang harga, jadi kita harus menjadi lahan untuk menjadi basis produksi industri kendaraan bermotor di kawasan Asia," tegasnya dalam sebuah diskusi beberapa waktu lalu.

Faktor daya beli kelas menengah menjadi salah satu akar masalah. Data Gaikindo menunjukkan ada sekitar 1011 juta orang yang sebenarnya berpotensi menjadi pembeli mobil, namun daya beli mereka menurun.

Sementara kenaikan pendapatan hanya sekitar 3 persen per tahun, harga mobil melonjak 7,5 persen setiap tahunnya.

"Gap-nya makin lama makin besar. Nah ini yang harus diantisipasi," ujar Kukuh.

Kondisi ini semakin kompleks dengan masuknya pemain baru dari luar negeri yang menawarkan harga kompetitif.

Kukuh menyebut kompetisi seharusnya bukan sekadar adu murah, melainkan siapa yang bisa menghadirkan produk dengan fitur relevan dan harga masuk akal.