Timnas Putri U16 Indonesia Vs Timor Leste: Timo Scheunemann Tak Mau Pemain Terbeban

Pelatih Timnas Putri U16 Indonesia, Timo Scheunemann, enggan membebani anak didiknya dengan target, jelang laga kontra Timor Leste di ASEAN U16 Championship 2025 Putri.
Timnas Putri U16, Timo Scheunemann memilih untuk melangkah dengan realistis menuju laga pertama ajang Piala AFF U16 Putri alias ASEAN U16 Championship Putri 2025.
Laga ASEAN U16 Girls Championship 2025 antara Timnas putri U16 Indonesia vs Timor Leste akan digelar di Stadion Manahan, Solo, pada Rabu (20/8/2025) pukul 19.30 WIB.
Timnas putri U16 Indonesia asuhan pelatih Timo Scheunemann tergabung di Grup A bersama Malaysia dan Timor Leste.
Menurutnya, ASEAN U16 Championship 2025 Putri yang berlangsung di Solo mulai20–29 Agustus ini harus dimaknai sebagai ajang pembelajaran dan pembuktian, bukan semata-mata soal mengejar target juara.
Tak Mau Bebani Diri Sendiri
Ia menyebut bahwa pemain Timnas Indonesia Putri U16 adalah hasil seleksi panjang dan melelahkan.
Untuk membentuk skuad ini, federasi dan tim pelatih melakukan pemantauan di 16 titik berbeda di seluruh Indonesia.
Pengamatan dilakukan mulai dari Papua, Ternate, Bali, hingga Jawa. Pemain-pemain muda berbakat dipilih secara objektif untuk membentuk tim yang kini siap tampil di Solo.
“Target tidak ada, tapi dari kita sendiri tentu membebani diri sendiri. Mana ada sih pelatih yang mau kalah, mana ada sih pemain yang mau kalah."
"Jadi sebenarnya enggak usah di-push (didorong) lagi, mereka itu winners (pemenang), mereka itu pada bisa di posisi ini kita tuh seleksinya melewati beberapa gate (tahapan), enggak cuma satu kali, enggak cuma telepon ada pemain enggak," tutur Timo Scheunemann melalui rekaman suara yang diterima Kompas.com.
"Kita seleksinya bertahap banget, jadi mereka bisa masuk di sini udah yang terbaik yang kita bisa lakukan secara objektif. Jadi itu sesuatu yang patut kita syukuri. Kita sudah menemukan pemain-pemain yang berpotensi,” imbuhnya.
Timo Scheunemann Minta Publik Bersabar
Selain itu, ia menegaskan bahwa publik harus bersabar karena sebagian besar pemain Timnas Indonesia Putri U16 Putri baru pertama kali mencicipi atmosfer turnamen besar.
Hanya segelintir yang punya pengalaman, sehingga mental mereka masih harus dibentuk.
“Jadi harapan saya, semua, media, PSSI, penonton sabar sama mereka jangan disamakan dengan senior,” tegasnya.
Bagi Timo Scheunemann, pengalaman melatih timnas senior Indonesia pada tahun 2008 lalu menjadi pembanding penting.
Ia melihat perbedaan mencolok antara pemain senior dan remaja. Pendekatan emosional dan psikologis lebih dominan dalam melatih tim usia muda.
“Ini juga pengalaman baru buat saya. Timnas senior sama U16 beda banget, masih kecil kan masih pada remaja. Jadi pengalaman menarik sekali buat saya untuk belajar banyak tapi intinya kalau kita dari hari ngelatihnya pasti respons pada kita pada saat positif maupun negatif," ujar mantan pelatih Persiba Balikpapan itu.
"Jadi walaupun saya harus keras kadang-kadang, ada waktunya kan hanya satu bulan kita latihan ya harus ada, bukan setahun. Dalam sebulan ini kita harus paham nih. Bagaimanapun juga harus keras, tapi mereka paham itu datang dari hati," kata Timo lagi.
"Saya rasa sebenarnya mereka sudah siap, asalkan bisa menunjukkan itu aja bisa kita menunjukkan pertandingan berkualitas,” sambungnya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!