Profil IGK Manila: Mantan Manajer Timnas Indonesia yang Meninggal di RS Bunda

Kabar duka datang dari dunia olahraga dan militer Indonesia.

Mantan manajer Timnas Indonesia, Mayor Jenderal (Purn) I Gusti Kompyang (IGK) Manila, meninggal dunia pada Senin (18/8/2025).

Sosok militer disiplin, atletik, dan cinta olahraga

IGK Manila lahir pada 8 Juli 1942 di Bali.

Dia tercatat sebagai salah satu dari 15 perwira remaja pertama lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) dengan kecabangan Corps Polisi Militer (POM).

Karier militernya menanjak hingga menduduki jabatan strategis dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal TNI AD.

Sejumlah posisi penting pernah diemban, mulai dari Kapomdam IV/Sriwijaya, Dan Pusdik Pom, hingga Staf Ahli Pangab.

Dia juga dikenal sebagai perwira yang disiplin dan dekat dengan dunia kepemudaan.

IGK Manila bahkan dipercaya menjadi Ketua Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) pada 1995, serta aktif di organisasi sipil seperti ORARI dengan callsign radio amatir YB0AA.

Peran besar di dunia olahraga

Di luar militer, IGK Manila dikenal luas sebagai Bapak Wushu Indonesia berkat dedikasinya mengembangkan cabang olahraga bela diri tersebut di tanah air.

Tak hanya itu, namanya melejit saat menjadi manajer olahraga.

Dia sukses membawa Timnas Indonesia meraih emas SEA Games 1991 di Manila, sebuah prestasi langka yang masih dikenang hingga kini.

IGK Manila juga pernah menjadi manajer Persija Jakarta, serta mengantarkan Bandung Raya menjuarai Liga Indonesia 1996.

Sosoknya dikenal keras, tegas, namun mampu menanamkan disiplin dan mental juara bagi para pemain.

Pendidikan dan karier IGK Manila

IGK Manila berjasa menggembleng PSSI Garuda 1 pada tahun 1984.

IGK Manila menempuh berbagai pendidikan militer bergengsi, di antaranya:

• Akademi Militer Nasional (1964)
• Susarbang Paja POM (1965)
• Raider (1968)
• Seskoad (1977)
• Sus Sospol ABRI (1991)

Karier militernya penuh pengalaman operasi, mulai dari Operasi Penumpasan G30S/PKI, Dwikora, PGRS, hingga bergabung dalam Kontingen Garuda VII UNEF di Timur Tengah.

Deretan tanda jasa yang dia terima antara lain Satya Lencana GOM VIII, Wira Dharma, Seroja, hingga Bintang Yudha Darma.

Rencana pemakaman IGK Manila

Kabar duka kepergian IGK Manila disampaikan Sekjen Partai Nasdem, Hermawi Taslim.

“Innalillahi wa innailaihi rajiun. Telah berpulang ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Mayor Jenderal (Purn) I Gusti Kompyang (IGK) Manila, pada hari ini, Senin, 18 Agustus 2025,” kata Hermawi, Senin (18/8/2025).

Dia mengatakan jenazah IGK Manila diberangkatkan dari Rumah Sakit Bunda Jakarta menuju Rumah Sakit Gatot Soebroto untuk prosesi pemulasaraan.

Setelah itu, jenazah disemayamkan di Aula ABN, Jakarta Selatan, pukul 14.00 WIB agar keluarga, sahabat, serta handai taulan dapat memberikan penghormatan terakhir.

Hermawi menambahkan, jenazah akan diberangkatkan kembali ke RS Gatot Soebroto untuk prosesi kremasi pada Rabu (20/8/2025) pukul 11.00 WIB.

Prosesi didahului upacara kebesaran di Aula ABN sebagai penghormatan atas jasa dan pengabdian mendiang.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!