Tijjani Reijnders Mengaku Masih Terus Diminta Gabung Timnas Indonesia

Tijjani Reijnders mengungkapkan bahwa ia terkadang masih mendapat pesan via Instagram yang meminta dirinya untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.
"Kadang-kadang masih ada orang yang bertanya via Instagram, apakah saya bersedia gabung Timnas Indonesia," ucap Tijjani Reijnders, kepada media Malaysia, Stadium Astro, Kamis (14/8/2025) lalu.
"Tapi, itu tidak mungkin lagi," imbuh Tijjani Reijnders seraya tersenyum.
Permintaan kepada Tijjani Reijnders ini tak lepas dari fakta bahwa gelandang berusia 26 tahun itu masih punya darah Indonesia.
Tijjani Reijnders, yang lahir 29 Juli 1998, memiliki ibu keturunan Maluku, yaitu Angelina Syane Lekatompessy.
Bahkan, Angelina Syane Lekatompessy lahir di Jakarta pada 18 November 1976.
Hampir Dinaturalisasi Timnas Indonesia
Tijjani Reijnders saat ini bergabung dengan Manchester City. Ia direkrut dari AC Milan di bursa transfer musim panas 2025.
Di pekan pertama Liga Inggris, Tijjani Reijnders sudah berkontribusi untuk The Citizens dengan mencetak 1 gol dan 1 assist.
Catatan Tijjani Reijnders ini menunjukkan potensinya yang cukup besar sebagai pemain tengah.
Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, sudah mengendus bakat Tijjani Reijnders sejak awal 2022.
Pada saat itu, Tijjani Reijnders masih berseragam AZ Alkmaar. Meski telah dilakukan pendekatan oleh PSSI, namun sang pemain memilih membela tim nasional Belanda.
Sebaliknya, adik Tijjani Reijnders, yaitu Eliano Reijnders, justru bersedia gabung Timnas Indonesia. Pada 2024, ia menjalani proses naturalisasi.
Tak Lupakan Indonesia
Kendati memutuskan untuk tampil bersama Timnas Belanda dan fokus di sepak bola Eropa, Tijjani Reijnders tak melupakan Indonesia.
Tijjani Reijnders mengaku makanan favoritnya sejauh ini adalah nasi goreng buatan ibu dan neneknnya.
Selain itu, Tijjani Reijnders juga mengatakan selau menonton laga Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan berharap Garuda lolos ke ajang tertinggi sepak bola dunia itu.
Sebagai pesepak bola yang masih berdarah Indonesia, Tijjani Reijnders juga menyebut beberapa nilai yang ia dapatkan dari ibu atau neneknya.
Nila-nilai itu memengaruhi Tijjani Reijnders saat tumbuh dewasa dan menjadi pegangannya hingga kini.
"Selalu menghormati orang yang lebih tua. Keluarga adalah hal paling penting, dan itu masih berlaku bagi saya. Keluarga adalah nomor satu," kata Tijjani Reijnders.
"Menghormati orang lain. Itulah beberapa hal yang kita dapat pelajari saat kami muda."
"Selalu berjalan dengan kepala tegak tapi jangan pernah memandang rendah orang lain," imbuh Tijjani Reijnders.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!