Suzuki Ungkap Kaitan Perang Harga Mobil dan PHK Karyawan di RI

 Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah mengimbau sejumlah produsen otomotif asal Jepang untuk tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) para karyawan di dalam negeri.

Fenomena PHK bukan lagi jadi hal baru di tengah berbagai tantangan ekonomi. Namun manufaktur diharapkan menghindari kemungkinan tersebut.

Namun banyak kesulitan menanti, seperti perang harga mobil yang marak di Indonesia khususnya setelah kehadiran berbagai merek asal Tiongkok.

Suzuki Indonesia sebagai salah satu manufaktur mengungkapkan bagaimana perang harga mobil secara tidak langsung berkaitan dengan PHK di industri otomotif.

Suzuki

Apalagi di tengah penurunan penjualan atau pelemahan daya beli masyarakat, membuat banyak model akhirnya tetap tidak menjangkau target konsumen khususnya di kalangan first car buyer.

“Tentu bukan hanya kita yang suffer karena produksi turun, otomatis fixed cost (biaya tetap) juga harus ditanggung lebih tinggi untuk unitnya,” kata Shodiq Wicaksono, Managing Director Suzuki Indomobil Motor (SIM) di Tangerang beberapa waktu lalu.

Menghadapi hal tersebut, Shodiq mengungkapkan bahwa ada efisiensi dilakukan di fasilitas perakitan mereka.

Menurut dia, pihak Suzuki telah berusaha untuk tidak melakukan PHK terkhusus sejak terjadinya pandemi Covid-19 pada 2020 lalu.

“Itu komitmen kita. Efisiensi dan lain sebagainya itu jadi salah satu cara kita menekan biaya sambil tetap bisa menggaji (karyawan),” tegas Shodiq.

Lebih lanjut dia membeberkan Suzuki pernah mengajak sejumlah supplier untuk berkunjung ke Jepang melihat proses produksi dan menambah pengetahuan baru terkait efisiensi.

“Jadi kita menstimulus dan memberikan contoh, mungkin dengan cara ini bisa lebih murah, ganti sourcing, kemudian mengefisiensikan proses. Kalau tidak begitu, tentu berat ya,” kata Shodiq.

Puluhan Suzuki Fronx Mulai Diserahkan ke Konsumen di Indonesia

Sekadar informasi, penjualan mobil secara retail (dari diler ke konsumen) per Juli 2025 naik tipis dari Juni di angka 62.770 unit.

Sedangkan wholesales atau penyaluran dari pabrik ke diler sebanyak 60.552 unit, mulai alami kenaikan yaitu sekitar 4,5 persen dari Juni di 57.799 unit.

Suzuki sendiri mencatatkan wholesales 6.010 unit dan retail 5.504 unit. Dari sisi penjualan retail, Suzuki menempati peringkat ketiga, berada tepat di atas Honda.