Top 5+ Motor Suzuki dengan Suara Mesin Paling Ikonik, Bikin Merinding Saat Dinyalakan

Suzuki GSX-R1000 terbaru.
Suzuki GSX-R1000 terbaru.

 Bagi penggemar motor, suara mesin bukan sekadar efek samping dari pembakaran bahan bakar, melainkan jiwa dari sebuah sepeda motor. Suzuki, sebagai salah satu produsen motor legendaris asal Jepang, dikenal punya sejumlah model dengan karakter suara mesin yang unik dan sulit dilupakan. Dari era motor dua-tak klasik hingga superbike modern, deru mesin Suzuki sering kali jadi alasan mengapa motor ini begitu dicintai.

Berikut 5 motor Suzuki dengan suara mesin paling ikonik sepanjang sejarah yang wajib kamu tahu, dikutip VIVA Otomotif dari Slashgear, Selasa 19 Agustus 2025.

1. Suzuki GT750 — Suara Retro dari Motor “Kettle”

Booth Suzuki Motor di IMOS 2023

Booth Suzuki Motor di IMOS 2023

Suzuki GT750 adalah motor dua-tak berpendingin air pertama dari Jepang yang debut pada awal 1970-an. Julukan “Kettle” muncul karena sistem pendinginnya yang dianggap mirip teko air mendidih.

Mesin: 738 cc, inline-3, 2-tak, liquid-cooled.

Karakter Suara: Saat idle, motor ini mengeluarkan suara “cackle” kasar namun khas, berbeda dari motor empat-tak biasa.

Kesan Berkendara: Suara knalpotnya rendah, bergemuruh, dan memberikan sensasi nostalgia kuat. Banyak kolektor menganggap suara GT750 sebagai salah satu yang paling emosional dalam sejarah Suzuki.

2. Suzuki TL1000S — V-Twin Brutal dengan Suara Berat

TL1000S dikenal dengan reputasi kontroversial sebagai motor “widowmaker” karena handling-nya yang sulit dikendalikan. Meski begitu, motor ini tetap dicintai berkat suara mesin V-Twin yang sangat khas.

Mesin: 996 cc, V-twin DOHC, gear-driven camshaft.

Karakter Suara: Perpaduan grunt berat pada putaran rendah dengan bunyi whine mekanik dari gear cam.

Kesan Berkendara: Memberikan suara gahar, dalam, dan sangat “macho”, cocok bagi pengendara yang suka sensasi liar.

3. Suzuki SV650 — V-Twin Ramah, Suara Tetap Menggoda

Suzuki SV650X.

Suzuki SV650X.

SV650 adalah motor “serba bisa” yang cocok untuk pemula maupun rider berpengalaman. Dengan mesin V-Twin 645 cc, motor ini sukses memadukan performa handal dengan suara mesin yang ramah di telinga.

Mesin: 645 cc, V-Twin 90°.

Karakter Suara: Saat throttle dibuka, terdengar suara pop tajam dan crackle yang unik, memberi kesan sporty namun tetap halus.

Kesan Berkendara: Cocok dipakai harian, touring, maupun track day ringan. Suara mesinnya tidak terlalu agresif, tetapi tetap memberikan kepuasan emosional bagi pengendaranya.

4. Suzuki GSX-R1000 — Jeritan Superbike Empat Silinder

GSX-R1000 adalah salah satu motor sport paling legendaris di dunia superbike. Selain performanya yang buas, motor ini juga dikenal dengan suara jeritan mesinnya yang bikin merinding.

Mesin: 999 cc, inline-four, tenaga hingga 202 hp.

Karakter Suara: Pada rpm tinggi, mesin melontarkan scream tajam yang sangat khas, mirip suara motor balap MotoGP.

Kesan Berkendara: Dengan sistem knalpot 4-2-1 dan muffler titanium, suara GSX-R1000 tidak hanya keras, tapi juga memiliki resonansi mendalam yang menambah adrenalin pengendara.

5. Suzuki Hayabusa GSX1300R — Growl Halus yang Berubah Jadi Teriakan

Ilustrasi gambar motor Suzuki GSX-1300R Hayabusa GP Edition.

Ilustrasi gambar motor Suzuki GSX-1300R Hayabusa GP Edition.

Suzuki Hayabusa bukan sekadar motor kencang, tapi juga salah satu motor dengan suara mesin paling ikonik. Saat dirilis pada akhir 1990-an, Hayabusa menjadi motor produksi tercepat di dunia.

Mesin: 1.340 cc, inline-four, tenaga 197 hp.

Karakter Suara: Saat cruising di rpm rendah, terdengar growl halus dan stabil. Namun ketika throttle dibuka penuh, suara berubah jadi scream panjang yang memekakkan telinga.

Kesan Berkendara: Suara Hayabusa memberikan perpaduan kesan elegan dan buas, sehingga motor ini dianggap punya salah satu identitas suara terbaik di dunia superbike.

Dari suara “cackle” retro Suzuki GT750 hingga scream mematikan Hayabusa, setiap motor Suzuki punya karakter suara yang unik dan tak tergantikan. Bagi banyak pengendara, suara mesin ini bukan hanya soal performa, melainkan bagian dari identitas dan pengalaman emosional saat menungganginya.