BAIC Nilai Perang Harga Bisa Tingkatkan Market Share, Tapi Lama-lama Merugikan

Fenomena perang harga tengah ramai di industri otomotif Tanah Air, khususnya pada segmen mobil baru.
Beberapa merek rela menjual produknya dengan harga lebih murah dari kompetitor agar menarik minat masyarakat.
Bahkan, ada juga merek yang menurunkan harga produk mereka agar lebih kompetitif di pasar.
Terkait perang harga ini, Dhani Yahya selaku Chief Operating Officer (COO) BAIC Indonesia memberikan pandangannya.
Secara umum, Dhani menilai fenomena perang harga ini merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan market share.
"Penurunan harga yang masif ini terjadi bisa juga merupakan salah satu strategy untuk 'buying market share' dimana diharapkan dengan adanya penurunan harga, penjualan merek tersebut akan meningkat secara signifikan secara market share," buka Dhani saat dihubungi GridOto.com, Selasa (12/8/2025).
Namun, Dhani menilai untuk jangka waktu yang panjang perang harga tidak akan berdampak baik dan merugikan perusahaan.
Oleh sebab itu, BAIC Indonesia lebih memilih untuk memberikan harga yang relatif wajar pada produk mereka.
"Karena dalam menentukan harga, banyak komponen yang menjadi bahan pertimbangan. BAIC dalam hal ini melihat bahwa harga merupakan komponen penting, dimana didalamnya ada banyak perhitungan matang," ucap Dhani.