Respons Hyundai Hadapi Perang Harga EV yang Kian Sengit

 Hyundai menghadapi tantangan dengan hadirnya berbagai merek Tiongkok yang menghadirkan alternatif mobil listrik banderol kompetitif.

Mobil listrik Ioniq 5 dan Kona Electric harus bersaing dengan sederet produk baru ditawarkan ke konsumen saat ini.

Ditambah lagi beberapa pabrikan Cina memutuskan buat memangkas harga mobil listrik terutama di momentum GIIAS 2025, demi menggaet pembeli.

Menanggapi hal tersebut, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menegaskan masih tidak akan mengikuti skema tersebut.

Hyundai Sebut EV Murah Belum Tentu Jangkau Konsumen Daerah

Menurut pihak Hyundai, perang harga bakal berdampak negatif terhadap resale value alias harga jual kembali di pasar mobil bekas.

“Ada pedagang mobil bekas merasa stok mereka menjadi undervalue saat ini, dibandingkan harga saat dia membeli,” kata Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT HMID di Tangerang beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, dia mengungkapkan Hyundai bakal berfokus pada layanan untuk memudahkan konsumen dalam melakukan pembelian sampai perawatan kendaraan.

Lebih lanjut Frans mengatakan, perang harga dapat memberikan dampak negatif bagi industri di masa mendatang.

“Kalau yang namanya perang harga selain harga (mobil) bekasnya turun, pasti dari sisi profitability diler kami atau brand secara umum akan menurun,” tegas dia.

Ditambah lagi, mobil listrik murah belum tentu bisa dijangkau oleh konsumen pembeli pertama.

“Kalau di segmen bawah itu pembiayaannya harus kuat. Sehingga kalau approval rate-nya kecil, produk baru yang diperkenalkan belum tentu mendapatkan dana secara kredit,” kata dia.

Alhasil, mobil murah tersebut tidak dapat terjual sesuai dengan volume yang ditargetkan.

Frans menyorot adanya pertumbuhan penjualan untuk mobil di segmen menengah ke atas serta premium.

“Jadi Santa Fe, Palisade di tempat kami itu mencatatkan penjualan cukup bagus,” pungkasnya.

Bocoran Harga Hyundai Kona N Line, Sudah Bisa Dipesan

Sebagai informasi, Hyundai memasarkan tiga model mobil listrik yaitu Ioniq 5, Ioniq 6 dan Kona Electric.

Tidak dapat dipungkiri penjualan ketiga model itu menurun khususnya semenjak kehadiran berbagai merek Cina.

Secara wholesales (penyaluran dari pabrik ke diler) Ioniq 5 yang kerap masuk di 10 besar harus terdepak, tergantikan oleh produk-produk anyar dari Tiongkok.