Pengalaman Berkendara BAIC X55 II Facelift di Jakarta

BAIC resmi menghadirkan X55 II Facelift belum lama ini.
Mobil ini mendapat beberapa ubahan, meliputi fitur dan pilihan warna baru untuk konsumen di Tanah Air.
Meski dibekali sejumlah keunggulan, banderol BAIC X55 II Facelift justru mengalami penurunan.
Untuk tipe tertinggi atau tipe Prime, dibanderol Rp 429 juta.
Bicara soal performa, dari data di atas kertas, BAIC X55 II Facelift mengusung mesin 1.498 cc yang mampu menghasilkan tenaga 185 Hp pada 5.500 Rpm dan torsi 305 Nm pada 1.500-6.000 Rpm.
BAIC X55 II Facelift tipe Prime
Kompas.com mendapat kesempatan untuk mengajak jalan-jalan BAIC X55 II Facelift selama beberapa hari di jalur perkotaan dengan kondisi jalan yang beragam, untuk mendapatkan gambaran nyata ketika mobil digunakan sehari-hari.
Saat pertama kali duduk di bangku kemudi, aura sporty begitu kental lantaran kabin didominasi oleh warna hitam dengan sedikit aksen kuning pada bagian dasbor, serta penggunaan jok bucket seat.
BAIC X55 II Facelift sudah mengusung kemudi tilt dan telescopic, serta jok elektrik, sehingga tak sulit bagi pengemudi untuk mendapatkan posisi berkendara yang ergonomis.
Untuk bagian pilar A tidak begitu tebal, membuat pengemudi memiliki visibilitas yang baik dari sisi depan maupun sisi kiri-kanan.
Tampilan kaca belakang memang tidak terlalu besar, namun hal tersebut tidak jadi masalah sebab mobil ini sudah dibekali dengan kamera 360 yang bisa membantu melihat ke sekitar kendaraan.
BAIC X55 II Facelift
Rasa berkendara mobil ini tidak ada perbedaan dengan model non-facelift yang juga sempat dicoba beberapa waktu lalu.
Ketika pedal gas diinjak, akselerasi putaran tenaga bawah tergolong cukup responsif, begitu juga di putaran tengah.
Hal ini sejalan dengan torsi yang ditawarkan oleh X55 II Facelift yang cukup besar.
Dibekali transmisi 7 percepatan DCT, perpindahan gigi cukup halus tanpa adanya entakan.
Untuk mencapai kecepatan 100 Km per jam juga bukanlah hal yang sulit.
Namun, ketika mencoba akselerasi dari 0-100 Km per jam menggunakan mode berkendara sport, sempat ada lag sekitar 2 detik.
BAIC X55 II Facelift masih dibekali empat mode berkendara, yakni Comfort, Eco, Sport, dan Smart.
Saat mencoba mode Eco, X55 II Facelift tetap punya respons gas yang mulus, meski tidak seagresif mode sport ketika diajak akselerasi.
Dari sisi handling, SUV asal negeri Tiongkok ini juga terbilang cukup baik.
Ketika berbelok pada kecepatan 50-60 Kpj terasa rigid.
Efek body roll minim terasa, dan kendali kemudi juga stabil.
Meski memiliki dimensi yang cukup besar, mobil ini terbilang lincah ketika diajak manuver di kemacetan.
Soal bantingan suspensi memang tidak bisa dibilang empuk, namun juga masih dalam batas wajar, mengingat mobil ini berada di segmen SUV.
Secara keseluruhan, BAIC X55 II Facelift memberikan kesan berkendara yang menyenangkan dan cocok untuk penggunaan sehari-hari di jalur perkotaan.