Jakarta Siap Jadi ASEAN Hub

Jakarta menegaskan ambisinya untuk tampil sebagai pusat kolaborasi Asia Tenggara atau ASEAN Hub. Komitmen ini disampaikan langsung oleh Kepala Biro Kerja Sama Provinsi DKI Jakarta, Marulina Dewi, dalam forum tingkat tinggi di Kuala Lumpur.
Menurut Marulina, Jakarta tidak hanya sekadar jantung pemerintahan dan ekonomi Indonesia. Lebih dari itu, kota ini diharapkan menjadi simpul ide, inovasi, serta jejaring kerja sama antar kota di kawasan.
“Melalui platform seperti AGMF dan MGMAC, Jakarta siap memfasilitasi pertukaran pengetahuan, teknologi, hingga budaya. Kami ingin Jakarta menjadi etalase solusi perkotaan berkelanjutan yang bisa direplikasi oleh kota-kota ASEAN lainnya,” ujarnya, dikutip dari keterangan resmi Sabtu 16 Agustus 2025.
Ia juga menegaskan pentingnya koneksi antar masyarakat atau people-to-people connection dalam memperkuat integrasi regional. Menurutnya, diplomasi kota harus mampu menyentuh level komunitas, bukan hanya pemerintah pusat.
Forum ini turut menghadirkan Datuk Seri TPr. Maimunah Mohd Sharif, Wali Kota Kuala Lumpur, yang menyoroti peran vital pemerintah daerah. Ia menekankan bahwa keberhasilan ASEAN Community Vision 2045 akan sangat bergantung pada implementasi di tingkat lokal.
“Pemerintah daerah adalah garda terdepan dalam mewujudkan visi ASEAN 2045. Kebijakan akan bermakna jika diterjemahkan nyata di kota-kota dan komunitas,” tegas Maimunah dalam diskusi panel.
Moderator forum, Prof. Bambang Susantono, juga menghadirkan tokoh regional lain seperti YB Datuk Amar Prof. Dr. Sim Kui Hian, Wakil Perdana Menteri Sarawak, dan Dato’ Mohamad Haris Kader Sultan dari NCIA. Mereka sepakat memperkuat keterlibatan kota dalam kebijakan ASEAN melalui kerangka Way Forward Framework.
Kerangka ini diyakini mampu membangun tata kelola multi-level yang melibatkan ASEAN, pemerintah nasional, hingga kota-kota di kawasan. Dengan cara itu, keputusan regional tidak berhenti di meja perundingan, melainkan terwujud dalam aksi nyata.
Rangkaian kegiatan di Kuala Lumpur juga menegaskan posisi Jakarta sebagai motor diplomasi perkotaan. Pada 12–13 Agustus, Gubernur DKI Jakarta tampil sebagai pembicara utama, menandatangani MoU, dan berkontribusi dalam penyusunan Communique MGMAC.