Rencana Dishub DKI Jakarta Atasi Macet di TB Simatupang

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sudah menyoroti kemacetan di Jalan TB Simatupang. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta juga sudah punya solusi untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di area tersebut.

Pramono mengatakan, Dishub DKI harus berkoordinasi dengan Bina Marga di lapangan. Dia juga meminta bedeng dari proyek galian di ruas jalan tersebut bisa diperkecil, sehingga tidak terlalu mengganggu jalan.

Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, mengatakan, terdapat pekerjaan konstruksi yang masif pada segmentasi ruas jalan TB Simatupang sampai dengan Jalan R.A. Kartini, yaitu pekerjaan Proyek Strategis Nasional maupun Kegiatan Strategis Daerah.

Kemacetan di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (6/8/2025).

"Meliputi Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pesanggrahan Hilir, jaringan perpiaan Pengelolaan Air Limbah (PAL Jaya), jaringan perpipaan penyediaan Air Minum (PAM Jaya), dan Pekerjaan Complete Street Dinas Bina Marga, yang mengokupansi badan jalan dan mengakibatkan penyempitan lajur lalu lintas/bottle neck pada segmentasi ruas jalan," ujar Syafrin, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Syafrin menambahkan, menindaklanjuti hal tersebut, Dinas Perhubungan telah melaksanakan implementasi Rekayasa Lalu Lintas sebagai upaya penanganan kepadatan lalu lintas.

"Upaya pertama adalah pengaturan metode kerja jacking dan luasan kebutuhan area kerja pada titik starting Pit maupun Driving Pit untuk jaringan perpipaan oleh kontraktor pelaksana," kata Syafrin.

Kepadatan lalu lintas di depan Gerbang Tol Lenteng Agung 2

"Kedua, penempatan Flagman oleh kontraktor pelaksana dan personil pengaturan lalu lintas oleh petugas Dinas Perhubungan, petugas kepolisian, serta masyarakat di sekitar Jalan TB Simatupang," ujarnya.

Upaya ketiga, Syafrin mengatakan, Dishub DKI akan melakukan pengaturan ulang waktu siklus lampu lalu lintas (Recycle time) pada persimpangan Cilandak KKO, Simpang Ragunan Simatupang, dan Simpang Fatmawati.

Syafrin menambahkan, sebagai langkah upaya lebih lanjut untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di Jalan TB Simatupang sampai dengan Jalan R.A. Kartini, Dishub DKI Jakarta juga akan melakukan beberapa hal.

Kemacetan di Jalan TB Simatupang menuju RSUP Fatmawati, Selasa (19/11/2024).

"Pertama, pemindahan utilitas pada segmentasi ruas jalan yang akan dilakukan detour jalan oleh kontraktor pelaksana. Kedua, pelebaran ruas Jalan TB Simatupang sisi Selatan pada segmentasi ruas jalan untuk konsistensi lajur lalu lintas," ujar Syafrin.

"Ketiga, melakukan perbaikan prasarana geometri jalan untuk mengurangi konflik lalu lintas berupa pembangunan pulau lalu lintas di Simpang Fatmawati dan penyediaan lokasi lay bay drop off dan pick up angkutan umum dan ojek online," kata Syafrin.

Menurut Syafrin, meskipun saat ini terjadi pekerjaan konstruksi yang masif dan mengakibatkan kepadatan lalu lintas pada jalan TB simatupang, hasil pekerjaan konstruksi tersebut akan memberikan manfaat besar di masa depan.

Kemacetan arus lalu lintas terjadi di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, pada Kamis (23/2/2023). Pasalnya, kemacetan itu disebabkan oleh iring-iringan bakal calon presiden 2024 Anies Baswedan menuju Kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS.

"Khususnya, pembangunan jaringan perpipaan akan memberikan nilai tambah terhadap peningkatan sistem pengelolaan air limbah maupun sistem penyediaan air minum yang lebih baik dan ramah lingkungan bagi warga Jakarta," ujar Syafrin.

Syafrin mengatakan, dirinya mengimbau kepada masyarakat Jakarta, untuk menghindari kawasan jalan TB Simatupang dan menggunakan jalur alternatif.

"Selain itu kami menghimbau masyarakat untuk beralih menggunakan layanan angkutan umum seperti Transjakarta dan MRT Jakarta yang telah disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meminimalisir kepadatan lalu lintas yang terjadi di ruas jalan," ujarnya.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!