Perang Harga Kendaraan Listrik Buat Pedagang Mobil Bekas Waspada
Perang harga kendaraan listrik yang belakangan terjadi rupanya menjadikan pedagang mobil bekas lebih berhati-hati. Pasalnya belakangan model baru terus hadir dengan beragam keunggulan namun harga makin kompetitif.
Situasi tersebut membuat pedagang mobil bekas harus lebih selektif dalam mengisi stok. Pasalnya, bukan tidak mungkin unit yang sudah dimiliki justru harus dijual lebih murah ketimbang modal, terlebih setelah banyaknya model diluncurkan saat GIIAS 2025.
“Peluncuran mobil listrik dengan harga sangat kompetitif harus kami sikapi secara cermat. Oleh sebab itu kebanyakan pedagang akan mengambil posisi wait and see serta berhati-hati dalam menyediakan unit,” Chandra Sidik, Head of Trading Broom pada KatadataOTO (13/08).
Walau tidak mengungkap secara pasti tetapi dirinya mengungkap ada beberapa diler mengoreksi harga. Situasi tersebut tentu merupakan opsi terakhir bagi para pedagang agar bisa bertahan.

Meski demikian ia mengungkap bahwa pedagang mobil bekas tidak anti EV. Mereka tetap akan melihat peluang bisnis yang tersedia di pasaran.
“Dalam menyediakan stok, kami sudah tidak melihat dari segmentasi produk dan berusaha fleksibel. Ketika market kendaraan listrik naik, maka akan upayakan ketersediaan unit demikian pula sebaliknya,” ungkap Chandra kemudian.
Meski demikian, dirinya tidak menampik bahwa mobil konvensional justru cenderung lebih stabil. Sehingga wajar bila masih menjadi pilihan utama buat para pedagang.
Konsumen Sudah Cerdas
Ia pun mengungkap bahwa saat ini konsumen kendaraan roda empat, khususnya unit bekas sudah menghitung untung rugi saat bertransaksi. Sehingga risiko adanya kekecewaan setelah melakukan pembelian bisa diperkecil.
“Banyak faktor menentukan seseorang melakukan pembelian mulai dari fitur, after sales hingga resale value. Dari sana baru mereka akan memilih apakah bakal membeli kendaraan konvensional atau listrik,” tambahnya.

Perlu diketahui belakangan ini harga mobil listrik di Indonesia memang semakin menarik untuk dibeli. Beberapa unit bahkan memiliki harga yang bersaing dengan LCGC sekalipun.
Situasi tersebut tentunya membuat masyarakat jadi lebih banyak pilihan dalam menentukan kendaraan apa yang akan dimiliki.