Begini Rasa Berkendara Polytron G3+, Mobil Listrik Perusahaan Elektronik

Polytron G3+ merupakan mobil listrik pertama dari Polytron. Menyasar segmen SUV listrik, G3+ jadi pilihan dengan banderol terjangkau, mulai Rp 299 juta untuk beli dengan skema sewa baterai.
Ketika masuk ke kabin, cara menyalakannya dengan menekan tombol power sambil menginjak rem. Mendapatkan posisi mengemudinya juga mudah, karena bangku bisa disetel secara elektronis, setir juga sudah teleskopik dan tilt.
Untuk maju, cukup putar perseneling yang bentuknya rotari dan ada di konsol tengah. Bedanya dengan SUV listrik lain, pengiriman tenaga saat injak pedal gas tidak terlalu instan, jadi cukup nyaman untuk pemula.
Sebenarnya bisa lebih responsif dengan memutar ke posisi S atau sport. Posisi injakan gas sama, tapi tenaga yang dikeluarkan lebih besar, jadi terasa makin agresif.
Kemudian soal bantingan suspensi, bisa dikatakan G3+ lebih ke arah empuk, tidak keras. Ketika melewati jalanan berlubang, atau polisi tidur, rasanya bisa diredam dengan baik.
Cuma dampaknya, ketika manuver kecepatan tinggi, mobil jadi limbung. Terasa saat berbelok di jalan tol, kecepatan 100 Kpj, body roll cukup terasa.
Polytron G3+
Lalu dari segi bantingan setir, Polytron menyediakan tiga pilihan, standard, comfort, dan sport. Pilihan comfort rasanya tidak terlalu responsif ketika diputar sedikit, tapi beda dengan sport, diputar sedikit langsung terasa.
Lanjut pada bagian pengereman, sebenarnya butuh adaptasi karena cukup sensitif rasanya. Tekan sedikit sudah terasa, jadi tidak perlu dalam-dalam.
Uniknya pada regeneratif braking, G3+ modelnya bukan setelan, tapi persentase. Jadi pengemudi bisa tentukan berapa persen tingkat regenerative braking yang mau dirasa ketika deselerasi.
Polytron G3+
Memang pengemudi jadi banyak pilihan, cuma rasanya jadi terlalu banyak. Sebenarnya cukup dengan low, standard, dan high saja cukup untuk menentukan pilihan regenerative braking.
Polytron G3+ bisa jadi pilihan SUV listrik yang menarik. Harganya relatif terjangkau dan harus coba sendiri kenyamanannya, walau terasa cukup limbung di kecepatan tinggi.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!