Kapal Pengangkut Mobil Listrik Tenggelam Usai Terbakar di Alaska
Beberapa waktu lalu terjadi kebakaran kapal pengangkut mobil listrik. Kini tersiar kabar terbaru dari tragedi satu itu.
Melansir laporan Carscoops pada Kamis (26/06), kapal Morning Midas akhirnya tenggelam di perairan internasional sekitar 724 km barat daya, Alaska.
“Penjaga pantai Amerika Serikat (AS) mengatakan kapal itu terbalik sekitar pukul 5.35 sore (waktu setempat),” tulis mereka.
Lebih jauh disebutkan kalau kapal yang terbakar pada awal Juni ini tenggelam hingga kedalam 4,9 meter.

Membuat sebagian orang khawatir atas insiden tersebut. Mengingat di dalam kapal Morning Midas ada sekitar 3.000 kendaraan roda empat.
681 unit di antaranya adalah mobil hybrid. Kemudian terdapat 70 Battery Electric Vehicle (BEV) asal Cina.
Otomatis dengan tenggelamnya kapal satu ini, maka limbah bekas kebakaran berpotensi bakal mencemari laut.
“Saat kapal tenggelam terdapat 350 metrik ton minyak dan 1.530 metrik ton Bahan Bakar Minyak (BBM),” lanjut mereka.
Meski begitu penjaga pantai mengatakan belum ada laporan mengenai pencemaran akibat tenggelamnya kapal pengangkut mobil listrik asal Tiongkok itu.
Namun mereka terus memantau keadaan di sekitar lokasi kejadian. Sehingga bisa melakukan respons cepat jika ditemukan pencemaran.
“Dua kapal penyelamat juga masih berada di lokasi. Lalu dilengkapi dengan peralatan tanggap pencemaran di dalamnya jika diperlukan,” pungkas mereka.
Sebagai informasi, kapal Morning Midas berlayar dari Cina sejak 26 Mei 2025. Mereka rencananya mau menuju ke Lazaro Cardenas, Meksiko.
Zodiac Maritim selaku pemilik kapal mengatakan bahwa api pertama kali berasal dari ruangan yang membawa mobil listrik.
“Awak kapal segera memulai prosedur pemadaman kebakaran darurat menggunakan sistem pemadaman di kapal,” bunyi pernyataan resmi Zodiac Maritime.
Berbagai upaya pun dilakukan oleh para awak kapal guna menjinakan api yang berasal dari ratusan mobil listrik.
Akan tetapi usaha itu tidak membuahkan hasil. Api terus membesar dan melalap seluruh bagian kapal Morning Midas.

“Meskipun mereka sudah berusaha, situasi tidak dapat dikendalikan,” lanjut perusahaan asal Inggris tersebut.
Seluruh awak kapal yang berjumlah 22 orang itu lantas menghubungi penjaga pantai Amerika Serikat (AS).
Mereka memutuskan untuk pergi memakai sekoci guna menyelamatkan diri. Kemudian ditolong oleh kapal yang kebetulan melintas.