Motor Masih Terparkir di Pelabuhan, Kru KMP Tunu Belum Ditemukan Usai Kapal Tenggelam

Selat Bali, KMP Tunu Pratama Jaya, kecelakaan kapal, selat bali, kecelakaan kapal di selat bali, KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di selat Bali, kecelakaan kapal hari ini, Motor Masih Terparkir di Pelabuhan, Kru KMP Tunu Belum Ditemukan Usai Kapal Tenggelam

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Salah satu kru Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya, Gumelar Tidar Tanaka, hingga Kamis (3/7/2025) masih belum ditemukan usai kapal yang ditumpanginya tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu malam.

Gumelar, warga Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi, diketahui terakhir kali bertemu dengan keluarganya sekitar satu minggu lalu.

Saat itu, ia tengah dalam masa cuti kerja.

Namun meski sedang libur, pria yang dikenal pendiam ini tetap ikut dalam pelayaran bersama KMP Tunu Pratama Jaya.

“Ia sedang off kerja, tapi tetap naik kapal. Motornya juga masih terparkir di Pelabuhan Ketapang,” ujar Tanti (59), salah satu kerabat Gumelar saat ditemui di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Bekerja di KMP Tunu Pratama Jaya

Tanti mengatakan, keponakannya tersebut telah bekerja selama tiga tahun sebagai kru kapal.

Hingga kini, keluarga masih menanti kabar dan berharap Gumelar ditemukan dalam kondisi selamat.

“Kami masih berharap dia bisa selamat. Kami terus memantau informasi dari tim SAR,” ucap Tanti.

Kronologi kapal tenggelam di Selat Bali

Kapal tenggelam di Selat Bali tersebut terjadi pada Rabu (3/7/2025) malam.

KMP Tunu Pratama Jaya bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, dengan membawa 65 orang, yang terdiri dari 53 penumpang, 12 kru kapal, serta 22 unit kendaraan.

Berdasarkan keterangan Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setiabudi, kapal berangkat pada pukul 22.56 WIB.

Namun tak lama setelah pelayaran dimulai, cuaca buruk melanda kawasan Selat Bali.

“Pukul 23.20 WIB kami mendapat info dari perwira jaga KMP Tunu Pratama Jaya mengenai panggilan distress,” kata Wahyu saat dikonfirmasi Kamis pagi.

Sekitar 15 menit setelah sinyal darurat diterima, kapal dinyatakan tenggelam.

“Pukul 23.35 WIB kapal tenggelam, terlihat dari petugas jaga Syahbandar,” ungkap Wahyu.

Pada pukul 00.22 Wita, kapal dilaporkan terbalik dan hanyut ke arah selatan.

Komunikasi terakhir yang dikirim melalui saluran radio maritim channel 17 menyebutkan kapal mengalami blackout (kehilangan daya), dan tak lama kemudian kapal tenggelam sepenuhnya.

Tim SAR hadapi kendala cuaca ekstrem

Upaya pencarian terhadap korban kapal tenggelam di Selat Bali terus dilakukan oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Banyuwangi, Basarnas Denpasar, KPLP, serta Pos SAR Jembrana.

Namun upaya tersebut tidak berjalan mulus karena terkendala cuaca ekstrem dan tinggi gelombang yang mencapai 2,5 meter.

“Sampai saat ini kami belum menemukan seluruh penumpang kapal, dan pencarian juga terkendala ombak yang cukup tinggi di Selat Bali,” jelas Wahyu.

Daftar nama korban, baik yang selamat maupun yang hilang, terus diperbarui oleh pihak terkait.

Manifes resmi milik PT Raputra Jaya juga digunakan sebagai acuan untuk proses pencocokan identitas penumpang dan kru kapal yang ikut dalam pelayaran nahas tersebut.