Kapal Kargo Morning Midas Tenggelam di Samudra Pasifik, Bawa 3.000 Kendaraan

Kapal, Morning Midas, kapal, kapal tenggelam, kapal kargo tenggelam, Kapal Kargo Morning Midas Tenggelam di Samudra Pasifik, Bawa 3.000 Kendaraan

Kapal kargo Morning Midas yang membawa sekitar 3.000 unit kendaraan baru menuju Meksiko dilaporkan tenggelam di Samudra Pasifik pada Senin (23/6/2025).

Peristiwa tenggelamnya kapal terjadi di perairan internasional, sekitar 770 kilometer dari daratan terdekat, tepatnya di sekitar Kepulauan Aleut, Alaska.

Kapal berbendera Liberia itu sebelumnya mengalami kebakaran hebat pada 3 Juni 2025, sehingga seluruh awak terpaksa meninggalkan kapal dan menyelamatkan diri.

Informasi mengenai insiden ini dikonfirmasi oleh perusahaan pengelola kapal Morning Midas, Zodiac Maritime yang berbasis di London.

“Kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran, diperparah oleh cuaca buruk dan masuknya air menyebabkan Morning Midas tenggelam pada 23 Juni sekitar pukul 16.35 waktu setempat di perairan sedalam sekitar 5.000 meter dan berjarak 360 mil laut dari daratan,” tulis Zodiac Maritime dalam pernyataan resmi, dikutip dari LiveMint.

Angkut Ribuan Kendaraan, Termasuk 800 Mobil Listrik

Kapal Morning Midas dibangun pada tahun 2006 dan bertolak dari Pelabuhan Yantai, China, pada 26 Mei 2025 menuju Pelabuhan Lazaro Cárdenas di Meksiko. Di dalamnya terdapat sekitar 3.000 unit kendaraan, di mana sekitar 800 unit di antaranya merupakan kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Meski demikian, hingga saat ini belum ada kepastian apakah seluruh kendaraan, termasuk mobil listrik, ikut tenggelam bersama kapal atau ada yang berhasil diselamatkan. Informasi tersebut disampaikan dalam laporan terpisah dari CNN.

Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) menyebutkan bahwa kebakaran pertama kali terlihat dari buritan kapal, tepat di dek tempat kendaraan listrik disimpan.

“Asap tebal terpantau membumbung dari bagian belakang kapal di area yang memuat mobil listrik,” demikian keterangan dari Penjaga Pantai AS dan pihak Zodiac Maritime.

Perlu diketahui, mobil listrik menggunakan baterai lithium-ion yang rentan mengalami kebakaran jika rusak atau mengalami suhu tinggi secara berlebihan (overheat), meskipun dalam kondisi normal teknologi ini dinyatakan aman.

Seluruh Awak Selamat, Tidak Ada Korban Jiwa

Kebakaran kapal Morning Midas terjadi pada 3 Juni 2025, sekitar 490 kilometer barat daya Pulau Adak, Alaska. Saat kejadian, terdapat 22 awak kapal di atas Morning Midas. Seluruh awak berhasil dievakuasi menggunakan sekoci dan diselamatkan oleh kapal niaga yang tengah melintas di lokasi.

“Kami menerima sinyal darurat tentang adanya kebakaran di Morning Midas, dan segera mengirimkan tim ke lokasi,” ujar Cameron Snell dari Penjaga Pantai AS, dikutip dari Associated Press (AP).

Tidak ada laporan mengenai korban luka maupun korban jiwa dalam insiden ini.

Sebagai bagian dari penanganan pascakebakaran dan tenggelamnya kapal kargo tersebut, Zodiac Maritime mengerahkan dua kapal penyelamat yang dilengkapi peralatan pengendali polusi untuk memantau kemungkinan adanya tumpahan bahan berbahaya maupun puing-puing kapal yang dapat mencemari lingkungan laut.

Selain itu, satu kapal spesialis penanggulangan pencemaran juga dikerahkan sebagai upaya pencegahan tambahan terhadap kemungkinan bencana ekologis.

“Hingga kini belum ada tanda-tanda pencemaran yang terdeteksi,” kata Snell. “Namun, kami tetap menyiagakan kapal-kapal untuk merespons bila muncul indikasi pencemaran,” tambahnya.

Insiden tenggelamnya Morning Midas menambah daftar kasus kebakaran kapal kargo yang mengangkut kendaraan listrik.

Pada tahun 2023, sebuah kapal pengangkut sekitar 3.000 kendaraan, termasuk 500 unit mobil listrik, juga mengalami kebakaran saat berlayar dari Jerman menuju Singapura.

Kebakaran tersebut berlangsung selama sepekan, menewaskan satu awak kapal, sebelum akhirnya kapal berhasil ditarik ke pelabuhan di Belanda.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul