Top 29+ Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Hilang, Gibran Perintahkan Penyelam Profesional Ikut Mencari

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengunjungi posko pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Minggu (6/7/) pagi. Hingga kini masih menyisakan 29 orang korban dalam pencarian.
Setibanya di lokasi, Wapres Gibran langsung meninjau posko SAR gabungan dan menerima laporan perkembangan operasi pencarian yang sudah memasuki hari keempat.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan terus bekerja keras menjangkau area pencarian, termasuk menggunakan teknologi sonar dan penyelam profesional.
Seusai mendengarkan laporan, Wapres Gibran menyempatkan diri mengunjungi tenda keluarga korban.
Dalam suasana yang penuh haru, ia menyampaikan belasungkawa langsung kepada keluarga yang anggota keluarganya telah dipastikan meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Pemerintah menyerahkan santunan duka sebagai wujud empati dan kepedulian.
“Saya hadir di sini bukan hanya sebagai pejabat negara, tapi juga sebagai orang tua dan saudara yang merasakan duka yang sama,” ucap Gibran.
Dalam pernyataannya kepada media, Gibran menegaskan pemerintah terus memantau secara langsung perkembangan pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya.
Ia juga meminta agar proses penanganan dilakukan secara cepat, transparan, dan berpihak kepada keluarga korban.
Upaya pencarian korban terus diperkuat dengan penggunaan peralatan sonar bawah laut, penyelam bersertifikasi, dan pengawasan udara.
Gibran menekankan pentingnya koordinasi lintas instansi, agar tidak ada area yang terlewat dan proses evakuasi berjalan maksimal.
“Ini tanggung jawab kita semua. Seluruh elemen SAR sudah saya minta untuk maksimalkan kekuatan dan peralatan,” tuturnya.
Di lokasi, ia menerima paparan dari Deputi Operasional dan Kesiapsiagaan Basarnas, R. Eko Suyatno, terkait proses pencarian korban yang telah memasuki hari keempat.
Eko menjelaskan, tim SAR gabungan masih bekerja intensif menyisir wilayah Selat Bali. Ia mengungkapkan, sebuah objek yang diduga bangkai kapal telah terdeteksi menggunakan sonar, bergeser sejauh 1 hingga 2 mil laut dari lokasi kapal terakhir dilaporkan hilang.
“Upaya pencarian terus diperluas. Objek yang diduga badan kapal sudah kami temukan. Fokus kami sekarang adalah memastikan evakuasi dan identifikasi,” kata Eko.
Sebelum meninggalkan lokasi pukul 08.30 WIB, Gibran sempat meninjau Monitoring Room untuk melihat proses pencarian secara real-time.
Meski tidak memberikan pernyataan resmi kepada awak media, kunjungan ini menegaskan pentingnya kehadiran negara dalam situasi krisis, sekaligus membuka ruang bagi perbaikan sistemik sektor pelayaran nasional. (Knu)