TNI AL Temukan Lokasi Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali

Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) berhasil ditemukan di titik referensi 8, sekitar 3,6 kilometer dari jalur kabel bawah laut.
Identifikasi ini dilakukan melalui pemindaian bawah air menggunakan remotely operated vehicle (ROV) dari KRI Spica milik TNI Angkatan Laut.
"Posisi (kapal) di dasar (laut) miring ke kiri, kemungkinan seperti di foto (hasil ROV)," ujar Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II, Laksma TNI Endra Hartono, Jumat (11/7/2025), dikutip Kompas.com (11/07/2025).
Menurut Endra, kapal yang berada di kedalaman sekitar 49 hingga 52 meter tersebut tidak mengalami pergeseran sejak tenggelam.
Objek yang ditemukan juga dinilai memiliki dimensi serupa dengan KMP Tunu Pratama Jaya, yang panjangnya diperkirakan antara 63 hingga 74 meter dengan lebar 12 meter.
"Objek sangat menyerupai dimensi kapal tersebut sehingga tinggal satu tahap lagi kita menurunkan side scan sonar," jelas Endra.

TNI AL Upayakan ROV dengan Kemampuan Lebih Tinggi
Saat ini, ROV TNI AL dan sejumlah tim pendukung terus dimaksimalkan untuk menyisir titik referensi 8. Namun, proses pemindaian terkendala oleh arus laut Selat Bali yang cukup kuat.
"ROV yang ada saat ini hanya mampu beroperasi pada arus maksimal 2 knot, sedangkan arus di Selat Bali bisa lebih dari 3 knot," kata Endra.
Ia menambahkan, TNI AL sedang mencari opsi lain untuk menggunakan ROV yang mampu bertahan dalam arus lebih dari 5 knot.
Meski enggan menyebut pihak mana yang mungkin membantu, Endra memastikan bahwa seluruh tim pendukung tengah bekerja keras di lapangan.
Sayangnya, hasil pemindaian sejauh ini masih belum optimal akibat kondisi arus laut yang ekstrem.
Operasi SAR Diperpanjang karena Korban Terus Ditemukan
Sementara itu, operasi pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya kembali diperpanjang untuk kali kedua. Sebelumnya, tim SAR gabungan sudah memperpanjang masa pencarian selama tiga hari dari standar operasional prosedur (SOP) awal selama tujuh hari.
"Kami memutuskan tetap melaksanakan operasi SAR gabungan sesuai prosedur, yaitu 3 hari ke depan," ujar Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, Jumat (11/7/2025).
Eko menjelaskan bahwa keputusan perpanjangan ini diambil karena masih ada korban yang ditemukan. Pada hari yang sama, dua korban tambahan kembali ditemukan, sehingga total sementara korban menjadi 47 orang.
"Selama masih ditemukan korban, operasi pencarian harus terus diperpanjang," tegasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul dan Operasi SAR Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Kembali Diperpanjang.