Begini Tahapan Pengangkatan Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali

Proses pengangkatan bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali mulai dipersiapkan oleh tim gabungan dari berbagai instansi.
Kapal feri tersebut sebelumnya ditemukan dalam posisi terbalik di kedalaman 49 meter oleh KRI Spica milik TNI AL, usai dilakukan empat kali pemindaian sonar bawah air.
Dilansir dari Kompas.tv, Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI (Purn) R. Eko Suyatno, menjelaskan bahwa pengangkatan bangkai kapal akan dilakukan melalui sejumlah tahapan, dengan koordinasi lintas lembaga untuk memastikan keselamatan dan kelancaran proses.
Tahapan Pengangkatan Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya
Berikut adalah tahapan yang akan dilakukan dalam proses evakuasi dan pengangkatan KMP Tunu Pratama Jaya dari dasar Selat Bali.
1. Tahap Koordinasi Administratif
Tahap awal yang telah dilakukan adalah koordinasi administratif antara KSOP (Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan) dengan pihak operator kapal.
Semua persyaratan tertulis terkait izin pengangkatan bangkai telah dilengkapi, sebagai dasar hukum untuk memulai proses di lapangan.
2. Tahap Pemberitahuan Maritim dan Penandaan Lokasi
Distrik Navigasi Tanjung Perak Surabaya akan menerbitkan pemberitahuan resmi kepada pelaut (notice to mariners) untuk menghindari aktivitas pelayaran di titik referensi 8, lokasi ditemukannya bangkai kapal.
Area ini juga akan diberi tanda khusus agar mudah dikenali dan tidak digunakan untuk aktivitas seperti labuh jangkar atau pemindahan tanda posisi.
3. Tahap Penyusunan Prosedur Teknis
Untuk memastikan evakuasi berjalan aman, Dinas Perhubungan akan menurunkan tim teknis guna menyusun prosedur evakuasi yang sesuai standar keselamatan laut.
Hal ini menjadi penting karena arus laut di Selat Bali dikenal kuat dan sempat menyeret bangkai kapal sejauh 3,9 kilometer dari titik tenggelam awal.
4. Tahap Pengawasan Keselamatan
Seluruh proses pengangkatan akan diawasi secara ketat, baik dari sisi personel maupun perlengkapan. Hanya tenaga terlatih yang bersertifikat yang akan diizinkan terlibat dalam operasi ini.
Selain itu, seluruh alat yang digunakan wajib memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan, mengingat medan yang cukup berisiko.
5. Tahap Pengambilan Data dan Perambuan
Sebelumnya, TNI AL telah melakukan pengambilan data visual serta sampel dari dasar laut sebagai referensi teknis. Dalam tahap ini, posisi bangkai kapal telah dipastikan akurat.
Untuk mendukung keselamatan navigasi selama proses pengangkatan, rambu laut (perambuan) juga akan dipasang di sekitar titik referensi 8.
6. Tahap Pengangkatan Bangkai Kapal
Proses pengangkatan akan segera dilakukan setelah seluruh tahapan teknis dan administratif dinyatakan siap.
Semua langkah diambil dengan mengedepankan keselamatan penyelam serta kelancaran operasi, mengingat kondisi laut Selat Bali yang tidak bisa diprediksi dan memerlukan kewaspadaan tinggi.