KMP Tunu Pratama Jaya Lapor Alami Kebocoran Mesin Sebelum Tenggelam di Selat Bali

KMP Tunu Pratama Jaya Lapor Alami Kebocoran Mesin Sebelum Tenggelam di Selat Bali

Pemicu tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7) malam mulai terungkap. Diduga, kapal dengan rute rute Ketapang-Gilimanuk itu tenggelam setelah mengalami kebocoran di ruang mesin.

Operator penyeberangan kapal Ferry menyebut kapal sempat melaporkan adanya kebocoran di ruang mesin sebelum akhirnya terbalik dan hanyut ke arah selatan.

"Ada kemungkinan karena kebocoran dan cuaca buruk, namun belum bisa dipastikan. Kami terus berkoordinasi dengan tim di lapangan," kata Capt. Purgana, kepada awak media, Kamis (3/7).

Dari informasi yang dihimpun, sinyal permintaan bantuan pertama kali diterima pada pukul 22.17 WIB. Namun, sejam kemudian, komunikasi dengan kapal terputus dan kapal dilaporkan tenggelam sepenuhnya pada pukul 23.25 WIB.

Laporan dari Dermaga Landing Craft Machine (LCM) Gilimanuk mengonfirmasi pada pukul 00.16 Wita (23.16 wib), Kamis (3/7) dini hari, KMP Tunu Pratama Jaya kembali meminta bantuan lewat saluran komunikasi maritim Channel 17.

Permintaan itu terkait kebocoran di ruang mesin yang menyebabkan gangguan serius pada sistem kapal. Tepat pukul 00.19 Wita, kapal mengalami blackout total, serta kehilangan seluruh daya kendali.

Upaya penyelamatan sempat dilakukan oleh kapal rekanan dalam satu rute, yakni KMP Tunu Pratama Jaya 3888. Namun sayangnya, kapal penyelamat tersebut tak berhasil memberikan bantuan karena arus laut menyeret KMP Tunu Pratama Jaya hingga akhirnya terbalik.

Data manifes mencatat KMP Tunu Pratama Jaya membawa 53 Penumpang dan 12 kru. Tak hanya itu, kapal ferry itu juga mengangkut 22 unit kendaraan, dengan 14 di antaranya merupakan truk tronton. (Knu)