Kronologi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Usai Panggilan Darurat

Selat Bali, Ketapang, Banyuwangi, Gilimanuk, KMP Tunu Pratama Jaya, SAR Terkendala Cuaca Buruk saat Proses Evakuasi, selat bali, Kronologi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Usai Panggilan Darurat

Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di Selat Bali pada Rabu malam (3/7/2025), saat melakukan penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Kapal tersebut membawa 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan.

KMP Tunu berangkat dari Pelabuhan Ketapang pukul 22.56 WIB, dan hanya berselang sekitar 25 menit kemudian, yakni pada pukul 23.20 WIB, kapal tersebut mengirimkan panggilan darurat (distress call). Lima belas menit setelahnya, kapal dilaporkan tenggelam.

"Pukul 23.35 WIB kapal tenggelam, terlihat dari petugas jaga syahbandar," ujar Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setiabudi, Kamis (3/7/2025), dikutip Kompas.com (03/07/2025).

Diduga Alami Kebocoran Mesin Sebelum Terbalik

Informasi yang beredar di antara petugas pelabuhan menyebutkan bahwa kapal diduga mengalami kebocoran di ruang mesin, yang kemudian menyebabkan kapal terbalik di tengah pelayaran.

Dalam komunikasi di kanal radio pelayaran, diketahui bahwa pada pukul 00.16 WITA, kapal meminta pertolongan karena mengalami kebocoran.

"Pada pukul 00.16 WITA, KMP Tunu Pratama Jaya ketika berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk, terdengar informasi di channel 17 untuk KMP Tunu Pratama Jaya meminta tolong dan mengalami kebocoran mesin kapal," tertulis dalam laporan informasi pelabuhan.

Hanya tiga menit berselang, kapal mengalami pemadaman total (blackout). Pada pukul 00.22 WITA, kapal dikabarkan telah terbalik dan hanyut ke arah selatan, dengan koordinat -08°09.371', 114°25.1569.

SAR Terkendala Cuaca Buruk saat Proses Evakuasi

Menanggapi kondisi darurat ini, tim gabungan dari Pos SAR Banyuwangi segera dikerahkan pada pukul 00.18 WIB untuk melakukan proses pencarian dan evakuasi. 

Sebuah RIB (Rigid Inflatable Boat) dikerahkan menuju lokasi terakhir kapal terpantau.

Namun, proses evakuasi mengalami hambatan karena cuaca buruk dan tinggi gelombang laut di titik kejadian.

"Kami belum terhubung dikarenakan terkendala cuaca buruk. Di titik lokasi, ombak mencapai 2,5 meter," jelas Wahyu.

Hingga saat ini, tim SAR masih dalam proses penanganan di lapangan dan terus melakukan upaya evakuasi di tengah tantangan cuaca ekstrem.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul dan Sebelum Tenggelam di Selat Bali KMP Tunu Pratama Jaya Sempat Lakukan Panggilan Darurat.

Antara