Tangis TikToker yang Jadi Korban Edit Foto Seksi, Memohon untuk Berhenti
Seorang TikToker yang diketahui bernama Rachel baru-baru ini jadi viral karena curhatannya. Sambil menangis, Rachel mengaku bahwa ia jadi korban edit foto menggunakan AI (inteligensi buatan) yang sering disebut deepfake. Mendapati banyak fotonya diedit jadi seksi, Rachel mengatakan jika hal itu mungkin tidak akan terjadi jika dirinya bukan wanita Asia.
Dalam video yang sudah ditonton lebih dari 1 juta kali, Rachel bercerita bagaimana ia menjadi korban deepfake oleh orang tidak bertanggung jawab. Hal itu diketahuinya setelah seseorang mengirim pesan lewat DM bahwa ada sebuah akun yang mengunggah foto-foto palsunya. Gambar tersebut diedit sehingga menampilkannya seolah sedang tak berpakaian.
"Itu adalah foto-foto yang aku ambil dengan pakaian lengkap, benar-benar berpakaian. Dan mereka mengeditnya dengan program AI untuk membuatku terlihat telanjang. Pada dasarnya mereka mem-Photoshop-ku jadi telanjang," katanya sambil menangis.
@rache.lzh5u deserve nothing
♬ original sound - rach
Selebgram tersebut juga sedih mendapati fotonya mungkin telah disebarkan seolah-olah itu asli. "Dan yang paling buruk adalah keesokan harinya aku bangun dan aku dapat banyak DM mengenai foto-foto itu tapi tanpa watermark. Jadi orang ini membayar agar watermark-nya dihapus dan mulai mendistribusikannya seperti itu asli," ujarnya.
Dikatakan jika foto tersebut memang bisa jadi terlihat asli karena pelaku menambahkan tato pada bagian tubuhnya. Tapi Rachel mengatakan jika orang yang mengenalnya pasti tahu itu bukan bentuk badannya. Ia juga mengaku tidak punya tato di perut bagian bawah yang menandakan bahwa foto atau video yang beredar adalah palsu.
"Aku hanya ingin memberi tahu kalian bahwa apapun yang kalian lihat adalah diedit atau palsu. Aku tidak punya konten seperti itu, aku tidak menjual konten seperti itu. Tidak ada yang asli," katanya.

Rachel Foto: TikTok
Setelah mengunggah video itu, Rachel mengaku mendapatkan respon yang beragam dari netizen. Dikatakan bahwa banyak orang menulis komentar jahat yang bahkan membuatnya ingin muntah. Beberapa mengatakan ingin melihat contohnya bahkan menuduhnya justru ingin foto-foto itu dilihat lebih banyak orang. "Tidak, aku melakukannya karena aku ingin kalian tahu itu tidak asli. Tolong berhenti," tulisnya.
Kepada Nextshark, sang influencer mengatakan kejadian ini membuatnya trauma dan tidak ingin mengunggah foto di media sosial. "Jika aku melakukannya orang akan bilang aku yang meminta karena aku terus mengunggah foto diriku. Tapi aku tidak ingin dikejar oleh orang-orang seperti ini,"
"Dan orang-orang yang masih menginginkan (foto itu) tahu bahwa itu palsu dan juga sangat tidak konsensual ada di suatu tempat karena ini benar-benar seperti bentuk dari perkosaan," katanya.
Wanita itu juga bercerita bahwa sebelumnya ia sering mendapatkan komentar aneh terkait ras dari pria kulit putih. Rachel pun beranggapan jika ia menjadi korban karena seorang wanita Asia. "Aku benar-benar merasa jika aku bukan orang Asia aku tidak akan mendapat atensi seperti ini," ujar Rachel.