Top 20+ Jurusan Kuliah dengan Risiko Menganggur Tertinggi di 2025, Banyak yang Gajinya Tak Seberapa

Ilustrasi Wisuda
Ilustrasi Wisuda

Memilih jurusan kuliah bukan lagi soal mengikuti kata hati atau sekadar minat pribadi. Di tengah kenaikan biaya pendidikan yang terus melambung, banyak mahasiswa kini mulai berpikir realistis, apakah gelar yang dipilih bisa menjamin masa depan finansial?

Sebuah laporan terbaru dari CNBC dan Federal Reserve Bank of New York mengungkapkan 20 jurusan kuliah terburuk untuk mendapatkan pekerjaan di tahun 2025. Data ini disusun berdasarkan tingkat pengangguran dan pendapatan rata-rata di usia pertengahan karier (35–45 tahun). 

Hasilnya cukup mengejutkan. Beberapa jurusan yang populer dan dianggap prestisius justru memiliki tingkat pengangguran tinggi dan gaji yang stagnan. Berikut daftar lengkapnya yang patut Anda pertimbangkan sebelum menentukan jurusan.

1. Antropologi

Tingkat Pengangguran: 9,4%

Gaji Rata-rata (usia 35–45): $97.000

Meski menarik bagi yang mencintai studi budaya dan manusia, jurusan ini memiliki tingkat pengangguran tertinggi.

2. Fisika

Tingkat Pengangguran: 7,8%

Gaji Rata-rata: $100.000

Jurusan ini butuh kemampuan analisis tinggi, namun tak semua lulusan dapat langsung masuk ke dunia kerja.

3. Teknik Komputer

Tingkat Pengangguran: 7,5%

Gaji Rata-rata: $122.000

Meski gajinya tinggi, kompetisi kerja di sektor ini sangat ketat dan teknikal.

4. Seni Komersial dan Desain Grafis

Tingkat Pengangguran: 7,2%

Gaji Rata-rata: $75.000

Persaingan di industri kreatif membuat jurusan ini rawan pengangguran.

5. Seni Rupa

Tingkat Pengangguran: 7,0%

Gaji Rata-rata: $74.000

Salah satu jurusan dengan ROI (Return on Investment) rendah jika tidak dibarengi kemampuan bisnis.

6. Sosiologi

Tingkat Pengangguran: 6,1%

Gaji Rata-rata: $115.000

Meski gajinya cukup, bidang ini terbatas pada akademisi dan sektor sosial.

7. Ilmu Komputer

Tingkat Pengangguran: 6,1%

Gaji Rata-rata: $100.000

Peminat tinggi, tapi tidak semua lulusan siap secara teknis untuk langsung bekerja.

8. Kimia

Tingkat Pengangguran: 6,1%

Gaji Rata-rata: $99.000

Bidang yang menuntut riset lanjutan, tapi peluang kerja langsung pasca-S1 cukup sempit.

9. Sistem Informasi & Manajemen

Tingkat Pengangguran: 5,6%

Gaji Rata-rata: $100.000

Meski menjanjikan, banyak lulusan yang kurang memiliki keahlian praktis.

10. Kebijakan Publik dan Hukum

Tingkat Pengangguran: 5,5%

Gaji Rata-rata: $75.000

Tingkat persaingan di dunia kerja tinggi dan sering kali membutuhkan pendidikan lanjutan.

11. Teknologi Lain-lain

Tingkat Pengangguran: 5,0%

Gaji Rata-rata: $99.000

Kategori ini mencakup jurusan teknologi yang tidak spesifik, sehingga peluangnya terbatas.

12. Hubungan Internasional

Tingkat Pengangguran: 4,9%

Gaji Rata-rata: $100.000

Tampak glamor, namun butuh koneksi dan jaringan kuat untuk sukses di bidang ini.

13. Bahasa Inggris

Tingkat Pengangguran: 4,9%

Gaji Rata-rata: $100.000

Lulusan sering kali kesulitan mencari pekerjaan sesuai bidang, kecuali melanjutkan ke pendidikan.

14. Ekonomi

Tingkat Pengangguran: 4,8%

Gaji Rata-rata: $110.000

Cukup menjanjikan, namun tetap tergolong tinggi tingkat penganggurannya untuk jurusan eksakta.

15. Ilmu Politik

Tingkat Pengangguran: 4,7%

Gaji Rata-rata: $96.000

Banyak lulusan akhirnya bekerja di luar bidang yang mereka pelajari karena keterbatasan lapangan kerja.

16. Teknik Industri

Tingkat Pengangguran: 4,6%

Gaji Rata-rata: $108.000

Bidang teknik yang spesifik namun kadang terhimpit oleh jurusan teknik lainnya yang lebih aplikatif.

17. Sejarah

Tingkat Pengangguran: 4,6%

Gaji Rata-rata: $77.000

Salah satu jurusan dengan output kerja terbatas, kebanyakan menjadi guru atau akademisi.

18. Ilmu Komunikasi

Tingkat Pengangguran: 4,5%

Gaji Rata-rata: $85.000

Meski populer, banyak lulusannya harus bersaing ketat di dunia media dan digital.

19. Jurnalisme

Tingkat Pengangguran: 4,4%

Gaji Rata-rata: $63.000

Jurusan dengan gaji rendah dan pasar kerja yang menyusut akibat disrupsi media digital.

20. Filosofi

Tingkat Pengangguran: Tidak disebutkan dalam daftar awal, namun dikenal tinggi. Biasanya, berakhir di bidang akademik atau hukum, namun jalur kariernya panjang dan tidak instan.

Memilih jurusan kuliah kini harus mempertimbangkan kombinasi antara minat, prospek kerja, dan potensi pendapatan. Laporan ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan menjadi bahan pertimbangan sebelum Anda terjun ke dunia pendidikan tinggi. 

Jika Anda sedang memilih jurusan, pastikan investasi pendidikan Anda sebanding dengan hasil jangka panjangnya.

Mau aman secara finansial? Cari jurusan yang sesuai kebutuhan industri dan punya prospek kerja yang luas. Passion penting, tapi ROI (return on Investment) lebih penting di dunia kerja sekarang.