Top 10+ Jurusan Kuliah Ini Tak Lagi Dilirik Pasar Kerja Era AI, Peminat Terus Merosot

Ilustrasi wisuda
Ilustrasi wisuda

 Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi yang sangat pesat telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan tinggi. Kecerdasan buatan (AI), automasi, dan digitalisasi membuat sebagian besar profesi tradisional mengalami transformasi besar-besaran. 

Hal ini pun berdampak langsung pada pemilihan jurusan kuliah oleh generasi muda yang semakin cermat dalam mempertimbangkan masa depan karier mereka.

Tak bisa dimungkiri, pilihan jurusan kuliah kini tak lagi semata soal minat dan bakat, tetapi juga soal relevansi di masa depan. Banyak calon mahasiswa mulai menghindari jurusan yang dianggap sulit bersaing di tengah disrupsi teknologi. 

Sebaliknya, jurusan yang beririsan langsung dengan bidang teknologi, data, dan bisnis digital justru menjadi favorit. Berikut ini adalah 10 jurusan kuliah yang mulai sepi peminat akibat dampak dari kemajuan teknologi dan AI.

1. Bahasa Asing

Jurusan bahasa asing seperti Prancis, Jerman, hingga Italia mengalami penurunan drastis dalam jumlah pendaftar. Universitas di Amerika Serikat dan Australia bahkan telah menutup beberapa program karena kurangnya minat. Salah satu penyebab utamanya adalah kemajuan AI dalam penerjemahan bahasa yang dianggap mampu menggantikan peran penerjemah manusia.

2. Sastra dan Literatur Inggris

Meskipun tetap memiliki nilai akademis tinggi, jurusan literatur Inggris mulai ditinggalkan karena minimnya prospek kerja yang dianggap menjanjikan. Banyak mahasiswa lebih memilih komunikasi, penulisan kreatif digital, atau jurusan yang membuka peluang di dunia konten dan media modern.

3. Sejarah

Penurunan minat terhadap jurusan sejarah terlihat jelas dalam lima tahun terakhir. Di tengah arus informasi digital dan konten visual, pembelajaran sejarah dianggap kurang aplikatif dan sulit bersaing dengan jurusan yang berbasis teknologi atau ekonomi digital.

4. Studi Gender dan Kajian Sosial

Di beberapa negara seperti Australia dan Amerika Serikat, jurusan studi gender dan sosial keadilan terpaksa dikurangi atau dihapus karena rendahnya pendaftar. Mahasiswa kini lebih tertarik pada jurusan yang dapat mengantarkan mereka pada karier profesional yang stabil.

5. Pendidikan dan Keguruan

Jurusan pendidikan juga mulai ditinggalkan karena tantangan profesi guru yang kian berat, seperti beban kerja tinggi, gaji yang stagnan, hingga tekanan sosial. Di sisi lain, platform pembelajaran berbasis AI perlahan mulai mengambil alih peran pengajaran dasar.

6. Matematika Murni

Matematika murni kalah saing dengan jurusan yang lebih aplikatif seperti data science, statistik terapan, dan machine learning. Meski tetap dibutuhkan dalam pengembangan algoritma, jurusan ini dianggap terlalu teoretis oleh sebagian calon mahasiswa.

7. Kimia

Penurunan minat terhadap jurusan kimia terjadi karena kurangnya peluang kerja yang langsung relevan serta minimnya eksposur industri terhadap lulusan kimia murni. Mahasiswa kini lebih memilih farmasi, teknik kimia, atau bioinformatika.

8. Fisika

Jurusan fisika, terutama yang bersifat murni dan teoritis, mengalami penurunan pendaftar. Tantangan besar dalam menemukan pekerjaan yang sejalan dengan keilmuan membuat calon mahasiswa beralih ke bidang teknik, teknologi energi terbarukan, atau robotika.

9. Kajian Wilayah dan Peradaban

Jurusan seperti kajian Asia Tenggara, Timur Tengah, atau studi peradaban klasik mulai ditinggalkan karena dianggap tidak memiliki relevansi langsung dengan karier di era digital. Mahasiswa kini lebih tertarik pada studi global berbasis teknologi dan ekonomi digital.

10. Musik dan Seni Murni

Meskipun masih memiliki komunitas yang kuat, jurusan seni murni dan musik mengalami penyusutan pendaftar karena kesulitan dalam membangun karier yang stabil di industri kreatif. Teknologi AI yang mampu menciptakan musik dan seni digital juga turut memengaruhi tren ini.

Memilih jurusan kuliah adalah keputusan penting yang tidak hanya menentukan masa studi, tetapi juga arah masa depan karier Anda. Di tengah derasnya arus disrupsi teknologi dan kemajuan AI, penting untuk memilih jurusan yang tetap relevan, adaptif, dan memiliki prospek jangka panjang. Namun, Anda tetap bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat, asalkan disertai pemahaman mendalam tentang bagaimana menjadikannya kompetitif di pasar kerja yang terus berubah.

Jika Anda masih ragu, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan konselor pendidikan atau melakukan riset lebih lanjut mengenai keterkaitan antara jurusan kuliah dan kebutuhan industri masa depan.