Top 5+ Profesi Jadul yang Kini Punya Nilai Tinggi di Era AI, Mau Coba Banting Setir?

Di tengah derasnya perkembangan teknologi, banyak yang mengira profesi tradisional akan hilang tergerus zaman. Namun faktanya, sejumlah pekerjaan jadul justru menemukan momentumnya kembali di era modern.
Dorongan gaya hidup baru, tren digital, hingga perubahan pola konsumsi membuat profesi lama yang dulu dianggap ketinggalan zaman kini justru bernilai tinggi.
Fenomena ini tak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di berbagai negara. Laporan The New York Times menyebut bahwa profesi lama dengan sentuhan modernisasi bisa membuka peluang ekonomi besar, terutama ketika generasi muda mulai menghargai keaslian, keterampilan manual, dan keberlanjutan.
Dengan kata lain, era digital bukanlah ancaman bagi profesi jadul, melainkan sarana untuk memperluas pasarnya.
Lantas, profesi jadul apa saja yang kini punya nilai tinggi di era modern? Berikut daftarnya:
1. Tukang Jahit dan Penjahit Kustom
Industri mode cepat (fast fashion) mulai mendapat kritik karena masalah lingkungan. Sebaliknya, jasa penjahit kustom semakin diminati karena menawarkan pakaian yang lebih tahan lama dan unik.
Menurut BBC, tren “slow fashion” membuat permintaan terhadap jasa jahit kian melonjak, terutama di kalangan generasi muda yang ingin tampil berbeda namun ramah lingkungan.
2. Tukang Kayu dan Pengrajin Furnitur
Di tengah maraknya produk furnitur massal, pengrajin kayu dengan karya handmade justru semakin dihargai. Banyak orang kini rela membayar lebih mahal untuk furnitur kustom berkualitas tinggi. Platform seperti Etsy dan marketplace global membantu pengrajin menjangkau pasar internasional tanpa batas.
3. Petani Organik
Profesi bertani mungkin dianggap kuno, namun di era modern justru bernilai tinggi. Permintaan produk organik terus meningkat seiring kesadaran masyarakat terhadap pola makan sehat.
The Guardian melaporkan bahwa pasar produk organik global diprediksi tumbuh signifikan hingga 2030, menjadikan petani organik sebagai salah satu profesi dengan prospek cerah.
4. Tukang Cukur Tradisional
Barbershop bergaya klasik kembali booming, terutama di kota-kota besar. Banyak pria kini lebih suka layanan cukur tradisional yang menawarkan pengalaman personal dan bernuansa retro.
Menurut Forbes, industri barbershop di Amerika Serikat bahkan mencatat pertumbuhan pesat beberapa tahun terakhir, mengalahkan salon modern.
5. Tukang Reparasi Barang Elektronik dan Mekanik
Alih-alih selalu membeli baru, kini banyak orang memilih memperbaiki barang elektronik atau mekanik lama mereka. Profesi tukang reparasi kembali populer karena tren keberlanjutan (sustainability).
Eropa bahkan telah meluncurkan regulasi Right to Repair yang semakin memperkuat peran profesi ini di masa depan.
Profesi jadul yang dulu dipandang sederhana ternyata bisa bertransformasi menjadi peluang besar di era modern. Dengan dukungan teknologi digital dan perubahan gaya hidup masyarakat, pekerjaan-pekerjaan ini bukan hanya bertahan, tetapi juga semakin bernilai tinggi.