Daftar Profesi Lawas yang Justru Jadi Peluang Emas di Era AI, Ramai Dilirik Gen Z

Kehadiran kecerdasan buatan (AI) memang memicu kekhawatiran banyak pihak terhadap masa depan pekerjaan, khususnya di bidang kantoran. Banyak profesi white-collar atau pekerjaan administratif yang diprediksi berkurang karena sebagian besar tugasnya dapat diotomatisasi.
Namun, di tengah gempuran teknologi, sejumlah profesi lawas justru kembali mendapatkan perhatian. Pekerjaan-pekerjaan tersebut dianggap lebih tahan terhadap disrupsi digital karena memerlukan keahlian manual, kehadiran fisik, maupun interaksi manusia yang sulit digantikan mesin.
Menariknya, fenomena ini bahkan membuat banyak generasi muda mulai melirik profesi tradisional tadi. Di beberapa negara, tren ini dikenal dengan istilah Toolbelt Generation, merujuk pada anak muda yang memilih profesi tukang, teknisi, atau bidang keterampilan praktis dibandingkan pekerjaan kantoran.
Selain menawarkan stabilitas karier, profesi lawas juga memiliki permintaan tinggi seiring pembangunan infrastruktur, peningkatan kebutuhan perawatan rumah tangga, hingga layanan kesehatan. Mari simak beberapa profesi lama yang kini menjadi peluang emas di era AI, sebagaimana dirangkum dari The Economic Times, Kamis, 21 Agustus 2025.
1. Tukang Listrik
Profesi tukang listrik tetap menjadi salah satu pekerjaan vital yang tak bisa digantikan teknologi. Di tengah meningkatnya pembangunan perumahan, gedung, hingga pusat data AI, kebutuhan tenaga ahli listrik justru semakin tinggi.
Pekerjaan ini memerlukan keterampilan teknis sekaligus pemahaman mendalam tentang keamanan, sesuatu yang belum dapat dilakukan AI secara mandiri. Dengan sertifikasi dan keahlian yang tepat, tukang listrik memiliki peluang karier yang menjanjikan dalam jangka panjang.
2. Tukang Ledeng
Sama halnya dengan tukang listrik, profesi tukang ledeng juga bertahan kuat di era digital. Perbaikan pipa, instalasi saluran air, hingga sistem sanitasi adalah pekerjaan yang memerlukan tenaga fisik dan keterampilan khusus.
Permintaan terhadap jasa tukang ledeng selalu stabil, bahkan cenderung meningkat di kawasan perkotaan yang terus berkembang. Profesi ini membuktikan bahwa keterampilan manual masih menjadi kunci di era modern.
3. Tukang Las
Profesi tukang las sering dianggap kuno, padahal keberadaannya justru semakin dibutuhkan. Tukang las berperan penting dalam konstruksi, perbaikan mesin, hingga pembangunan infrastruktur besar.
Di tengah masifnya pembangunan data center dan fasilitas industri untuk menopang AI, kebutuhan tukang las yang terampil semakin melonjak. Keterampilan ini membutuhkan presisi dan pengalaman, menjadikannya sulit untuk digantikan oleh mesin otomatis sepenuhnya.
4. Teknisi HVAC
Sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) memegang peran penting dalam menjaga kenyamanan lingkungan, baik di rumah maupun bangunan komersial.
Profesi teknisi HVAC kini semakin dibutuhkan seiring meningkatnya kebutuhan efisiensi energi dan perawatan gedung modern. Keahlian teknis dalam instalasi, perawatan, serta perbaikan sistem HVAC tidak bisa digantikan hanya dengan kecerdasan buatan, karena memerlukan pemecahan masalah langsung di lapangan.
5. Perawat
Meski bidang kesehatan juga mulai terjamah teknologi AI, profesi perawat tetap menjadi pekerjaan yang tidak bisa hilang begitu saja. Peran perawat sangat penting dalam memberikan perawatan, perhatian, serta empati kepada pasien, sesuatu yang tidak dapat digantikan mesin.
Keterampilan interpersonal, sentuhan manusiawi, dan kepekaan sosial menjadikan perawat sebagai profesi lawas yang justru semakin relevan di tengah perkembangan teknologi.
6. Guru dan Pendidik
Profesi guru merupakan salah satu pilar penting dalam masyarakat. Walaupun banyak platform pembelajaran berbasis AI bermunculan, peran guru tetap tak tergantikan.
Guru tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga membentuk karakter, memberikan motivasi, serta menjadi teladan bagi murid.
Keberadaan guru yang mampu berinteraksi langsung dengan siswa tetap menjadi kebutuhan esensial yang tidak bisa dipenuhi sepenuhnya oleh teknologi.
7. Pekerja Konstruksi
Profesi pekerja konstruksi juga menjadi salah satu pekerjaan yang tetap kuat meski era AI telah tiba. Pembangunan infrastruktur, rumah tinggal, hingga fasilitas publik membutuhkan tenaga kerja yang terampil di lapangan.
Walaupun ada mesin canggih, pekerjaan konstruksi tetap memerlukan koordinasi, keterampilan, dan pengawasan manusia secara langsung.
Era kecerdasan buatan memang membawa banyak perubahan dalam dunia kerja, namun bukan berarti semua profesi akan hilang. Justru, profesi lawas yang mengandalkan keterampilan praktis, tenaga fisik, dan interaksi manusia kini kembali bersinar sebagai peluang emas.
Bagi Anda yang ingin mencari karier stabil dan prospektif di tengah ketidakpastian akibat teknologi, melirik profesi-profesi tradisional bisa menjadi langkah tepat.