Survei: Gen Z di Indonesia Paling Getol Pakai AI untuk Belajar

Generasi Z atau mereka yang lahir antara 1997 hingga 2012 (berusia 12-27 tahun) di Indonesia menjadi generasi yang paling aktif menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk pembelajaran.
Hal ini terungkap dalam laporan terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) berjudul "Survei APJII: Profil Internet Indonesia 2025".
Dari laporan diketahui, mayoritas atau 49,89 persen Gen Z mengakses AI untuk belajar, termasuk menggunakan chatbot pendidikan dan kursus berbasis AI.
Selain untuk belajar, Gen Z juga memanfaatkan AI untuk hal-hal lain, sebagai berikut:
- Hiburan seperti membuat video atau gambar AI (25,89 persen)
- Produktivitas seperti penulisan otomatis dan analisis data (12,21 persen)
- Asisten virtual seperti Siri atau Google Assistant (11,58 persen)
Alasan Gen Z gemar pakai AI.
APJII juga mencatat, secara umum, Gen Z tercatat sebagai generasi dengan tingkat adopsi AI tertinggi di Indonesia, dengan persentase 43,7 persen.Angka ini jauh di atas kelompok usia lain seperti Milenial (22,3 persen), Gen X (12,8 persen), atau Baby Boomers (8,9 persen).
Dalam laporannya, APJII mendefinisikan Millenial sebagai pengguna yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996 atau yang usianya 28-43 tahun.
Gen X, kelahiran 1965-1980 atau yang usianya 45-60 tahun. Kemudian, Baby Boomers, mereka yang lahir antara tahun 1946 hingga 1964 atau yang sekarang berusia 61-79 tahun.
Gen Z jadi kelompok usia paling aktif menggunakan teknologi AI.Alasan Gen Z tak pakai AI
Di sisi lain, masih banyak pula Gen Z (56,3 persen) yang mengaku tidak mengakses AI. Alasan utamanya secara umum karena belum terpapar atau belum tahu soal AI (46,56 persen).
Sebagian Gen Z juga merasa tidak butuh konten AI (22,68 persen), tidak tahu cara menggunakan AI (15,5 persen), dan belum menemukan layanan AI yang menarik (5,88 persen).
Khusus untuk Gen Z, alasan lainnya termasuk tidak terkoneksi internet karena kuota internet terlalu mahal (38,75 persen) dan belum ada internet di wilayah tinggalnya (30,14 persen).
Laporan APJII turut mengungkap perilaku penggunaan internet Gen Z yang menonjol.
Misalnya, Gen Z paling senang menonton video pendek (29,58 persen) ketika terkoneksi internet, diikuti oleh bermain media sosial, streaming musik, dan bermain game online.
Sementara, TikTok menjadi aplikasi media sosial paling disukai Gen Z (42,27 persen), diikuti oleh YouTube, Facebook, dan Instagram.
Secara umum, jumlah pengguna internet di Indonesia pada semester pertama 2025 mencapai tepatnya 229.428.417 jiwa, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari laporan APJII, Senin (11/8/2025).
Dari jumlah tersebut, Gen Z (kelahiran 1997-2012 atau berusia 12-27 tahun) menjadi kelompok generasi yang paling aktif menggunakan internet kelompok generasi lain. Angkanya mencapai 25,54 persen atau jika dihitung mencapai sekitar 57,3 juta jiwa.
Kalian bisa membaca insight menarik lain soal perilaku Gen Z atau pengguna internet secara umum dalam laporan APJII "Profil Internet Indonesia 2025" selengkapnya lewat tautan berikut ini.
Dalam laporan tersebut, APJII mengumpulkan data melalui wawancara tatap muka kepada 8.700 responden (WNI berusia minimal 13 tahun) di 38 provinsi pada rentang waktu 10 April hingga 16 Juli 2025.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!