Top 7+ Profesi Jadul yang Kembali Diminati Gen Z di 2025, Dulu Dipandang Sebelah Mata!

Ilustrasi anak muda jadi petani
Ilustrasi anak muda jadi petani

 Di tengah derasnya arus digitalisasi dan perkembangan teknologi yang serba canggih, banyak orang beranggapan bahwa generasi muda akan lebih tertarik dengan profesi berbasis teknologi modern. Namun, fenomena yang muncul justru sebaliknya. 

Generasi Z, yang dikenal dekat dengan teknologi sejak lahir, kini banyak melirik profesi jadul yang dulu dianggap kuno. Hal ini menjadi bukti bahwa tak selamanya tren karier bergerak maju ke arah digital, tetapi juga bisa berputar kembali ke profesi klasik.

Fenomena ini muncul bukan tanpa alasan. Gen Z menilai bahwa profesi-prosesi klasik memberikan nilai lebih, baik dari sisi kreativitas, kepuasan batin, hingga peluang unik untuk menonjol di tengah pasar kerja yang semakin kompetitif. 

Profesi jadul yang kembali diminati ini juga mencerminkan kerinduan akan keaslian, serta kebutuhan akan pekerjaan yang lebih bermakna dan dekat dengan manusia. Berikut adalah 7 profesi jadul yang kembali populer dan diminati Gen Z di tahun 2025.

1. Penjahit dan Perancang Busana Tradisional

Meningkatnya tren fashion berkelanjutan membuat penjahit kembali dilirik. Gen Z ingin berkontribusi pada gerakan slow fashion dengan menciptakan pakaian yang unik, personal, dan ramah lingkungan.

2. Tukang Cukur Klasik (Barber Tradisional)

Barbershop bergaya retro sedang naik daun. Gen Z tertarik pada profesi ini karena mampu memadukan seni, keterampilan, dan interaksi sosial yang erat dengan pelanggan.

3. Fotografer Analog

Di era kamera digital dan smartphone, fotografi analog kembali diminati. Generasi muda menemukan keindahan dalam proses manual, hasil yang autentik, serta nilai seni yang tinggi dari foto film.

4. Tukang Kayu

Keterampilan pertukangan yang dulu dianggap usang kini kembali populer. Gen Z yang peduli dengan desain interior dan furnitur handmade memilih profesi ini sebagai bentuk ekspresi seni sekaligus bisnis menjanjikan.

5. Penulis dan Jurnalis Cetak

Meski media digital merajai, sebagian Gen Z justru memilih berkarya lewat media cetak. Menulis untuk koran, majalah, atau membuat zine indie menjadi cara mereka melestarikan tradisi sekaligus menghadirkan konten berkualitas.

6. Seniman Jalanan

Profesi yang dulu sering dipandang sebelah mata ini kini berubah menjadi medium ekspresi kreatif yang diakui dunia. Gen Z tertarik karena seni jalanan bisa menjadi sarana menyuarakan isu sosial dengan gaya otentik.

7. Petani Organik

Di tengah isu lingkungan, profesi sebagai petani organik makin diminati. Gen Z melihat peluang besar dalam pertanian berkelanjutan yang mendukung kesehatan sekaligus bisnis ramah lingkungan.

Fenomena meningkatnya minat terhadap profesi jadul menunjukkan bahwa Gen Z bukan sekadar generasi digital, tetapi juga generasi yang mencari makna lebih dalam dunia kerja.

Dengan memilih profesi klasik, mereka tidak hanya merawat warisan budaya, tetapi juga menjadikannya relevan dengan kebutuhan zaman modern.