Emosi yang tak Pernah Selesai, Cerita Kehilangan dalam Maxi-Single Baru Conversation Without Talk

Emosi yang tak Pernah Selesai, Cerita Kehilangan dalam Maxi-Single Baru Conversation Without Talk

BEBERAPA kenangan dalam hidup tak pernah benar-benar hilang. Mereka hanya bersembunyi di balik hujan, terselip di pojok ingatan, atau menunggu diam-diam di depan minimarket. Melalui maxi-single terbaru berjudul The Night Where We Hide from the Rain in Front of Minimarket, grup Midwest emo asal Bintaro, Conversation Without Talk, menyuarakan kegelisahan itu dengan balutan musik yang renyah, penuh luka, tapi tetap menggelegar. Dirilis dalam dua lagu, karya ini menggali perasaan kehilangan yang mendalam. Lagu pertama yang menjadi judul utama maxi-single ini menyoroti sebuah penyesalan: kenangan tentang momen yang seharusnya bisa menjadi awal kisah cinta, tapi berakhir tanpa pernah terungkap. “Ini tentang seseorang yang tak pernah berhasil menyatakan perasaannya, dan momen itu kini hanya tinggal bayang-bayang yang menyesakkan,” ungkap band tersebut.

Dengan racikan bunyi gitar berkilau, ketukan drum yang tak terduga, alur bass yang mengalir, serta vokal yang mentah dan tulus, track ini menjadi pelipur lara yang jujur dan melegakan.

Berlanjut ke track kedua berjudul Your Photo’s Still Pinned on My Wall, atmosfer musik berubah menjadi lebih suram dan emosional. Jika lagu pertama mengangkat cerita cinta yang tak kesampaian, lagu ini menyelami hubungan mendalam antara anak dan orangtua, khususnya sang ibu. Lagu ini mengisahkan perjuangan seorang anak dalam menghadapi kehilangan orangtua asuhnya, serta proses berdamai dengan kenyataan setelah kepergian tersebut.

Conversation Without Talk, yang diperkuat Denny (vokal, gitar), Fadilah (gitar), Adnan (bass), dan Gary (drum) menyulam emosi personal dalam lapisan musik yang reflektif dan menyentuh. Maxi-single ini menjadi narasi penuh makna tentang kehilangan, keheningan, dan hal-hal yang tak pernah selesai kita bicarakan.(far)