Respons Ragnar Oratmangoen Lihat Bocah Gaza Diserang Drone Israel Biadab

Striker Ragnar Oratmangoen menggunakan jersey terbaru timnas indonesia
Striker Ragnar Oratmangoen menggunakan jersey terbaru timnas indonesia

 Winger Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen, ikut menyoroti tragedi kemanusiaan yang menimpa anak-anak di Gaza, Palestina. Ia tak kuasa menahan kesedihan setelah melihat bocah-bocah di Gaza menjadi sasaran serangan drone Israel.

Serangan udara Israel masih terus menghantam wilayah Gaza. Tragisnya, serangan itu menyasar warga Palestina yang sedang mencari bantuan kemanusiaan.

Melihat kondisi memilukan itu, Ragnar bereaksi lewat unggahan di media sosial. Pemain berusia 27 tahun tersebut mengunggah ulang video yang memperlihatkan bocah Gaza hampir menjadi korban serangan drone Israel di Instagram Story.

"Drone hampir membunuh seorang anak yang sudah menjauh dari serangan di dekatnya," demikian keterangan dalam video yang dibagikan Ragnar.

Unggahan itu dibubuhi emoji patah hati oleh pemain klub Belgia, Dender, sebagai tanda kepedihannya melihat penderitaan warga Gaza.

Data terbaru dari Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkap angka korban jiwa terus bertambah.

Sejak 27 Mei hingga 13 Agustus 2025, tercatat sedikitnya 1.760 warga Palestina tewas saat mencari bantuan.

"Sejak 27 Mei, dan hingga 13 Agustus, kami telah mencatat bahwa setidaknya 1.760 warga Palestina telah tewas saat mencari bantuan; 994 di sekitar lokasi GHF (Yayasan Kemanusiaan Gaza) dan 766 di sepanjang rute konvoi pasokan. Sebagian besar pembunuhan ini dilakukan oleh militer Israel," kata Komisi HAM PBB untuk Palestina, dikutip AFP.

Jumlah itu melonjak dari data sebelumnya pada 1 Agustus yang mencatat 1.373 korban jiwa.

Sementara itu, badan pertahanan sipil Gaza melaporkan sedikitnya 31 orang tewas akibat tembakan Israel pada Jumat (15/8), termasuk 12 warga yang tengah menunggu bantuan kemanusiaan.

Militer Israel berdalih operasi yang dilakukan bertujuan menghancurkan kemampuan militer Hamas. Mereka juga mengklaim tetap mengambil langkah pencegahan untuk meminimalisir korban sipil.