Khamzat Chimaev Pulang ke UEA Usai Juara UFC, Dipuja bak Pahlawan

Juara dunia baru kelas menengah UFC, Khamzat Chimaev, mendapatkan sambutan istimewa saat pulang ke Uni Emirat Arab. Ia dielu-elukan bak pahlawan.
Khamzat Chimaev jadi juara baru kelas middleweight alias menengah UFC berkat kemenangan atas Dricus du Plessis dalam duel lima ronde.
Duel pertaruhan gelar juara kelas menenegah antara Khamzat Chimaev vs Dricus du Plessis berlangsung di United Center, Chicago, Illinois, Amerika Serikat, Sabtu (16/8/2025) atau Minggu siang WIB.
Kurang dari 48 jam usai merebut gelar juara kelas menengah UFC dari tangan Dricus Du Plessi, Khamzat Chimaev, pulang ke Uni Emirat Arab.
Ya, Khamzat Chimaev memang berdomisili di Uni Emirat Arab kendati ia dikenal sebagai petarung asal Chechnya, Rusia.
Menguti pemberitaan MMA Fighting, setibanya di UEA, petarung yang kerap disapa "Borz" itu mendapatkan sambutan spesial dari publik setempat.
Nama Khamzat Chimaev dielu-elukan bak pahlawan. Sejumlah fan mengerubungi juara dunia baru UFC tersebut.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Khamzat Chimaev yang membawa sabuk juaranya, tampak sabar melayani permintaan foto dan tanda tangan dari penggemar.
Khamzat Chimaev mulai pindah ke Dubai, Uni Emirat Arab pada 2023 silam. Sebelumnya, ia berbasis di Swedia.
Meski baru sekitar dua tahun menetap di Dubai, Chimaev tampak telah menjadi kebanggaan warga lokal.
Khamzat Chimaev Tampil Dominan
Chimaev tampil begitu impresif ketika mengalahkan Dricus Du Plessis. Sang petarung asal Rusia tersebut menang lewat keputusan mutlak.
Ketiga juri kompak memberi skor 50-44 untuk Chimaev.
Dominasi Chimaev kian nyata dengan melihat fakta bahwa ia mencatat 21 menit 40 detik ground control alias kendali pertarungan bawah dari total 25 menit duel, sebuah rekor baru untuk kelas menengah UFC.
Situs Talksport mencatat hanya mantan juara kelas ringan Sean Sherk yang mampu melampaui catatan ground control itu, dengan torehan 22 menit 18 detik saat menghadapi Hermes Franca pada 2007.
"Saya senang, selalu demikian," ujar Chimaev usai pertarungan dilansir dari ESPN.
"Saya tidak pernah punya rencana, hanya masuk ke oktagon dan bekerja seperti di gym."
"Dia kuat. Saya tidak bisa menyelesaikannya. Saya menghormati dia. Dia satu-satunya juara yang mau menyebut nama saya. Dia punya hati besar," ucap Chimaev.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!