Ulsan HD Krisis, Taktik Shin Tae-yong Disebut Tak Efektif

Liga Korea Selatan, Shin Tae-yong, K League 1, Ulsan HD, Ulsan HD Krisis, Taktik Shin Tae-yong Disebut Tak Efektif

Ulsan HD asuhan Shin Tae-yong berada dalam situasi krisis. Mereka kalah dalam tiga laga beruntun dan terancam degradasi dari Liga Korea Selatan.

Shin Tae-yong sedang menghadapi situasi pelik di Ulsan HD. Sebab, sang juara bertahan K League 1, kasta teratas Liga Korea Selatan selalu tumbang dalam tiga partai terkini.

Berturut-turut Ulsan HD besutan Shin Tae-yong takluk kala bersua Suwon FC (2-4), FC Seoul (2-3), dan Jeonbuk Hyundai Motors (0-2).

Hasil saat melawan Jeonbuk Hyundai Motors pada pekan ke-28 K League 1 2025 yang berlangsung pada 30 Agustus silam merupakan kekalahan ke-12 yang diderita Ulsan HD musim ini.

Alhasil, ancaman degradasi ke divisi dua kian nyata bagi Ulsan HD racikan Shin Tae-yong.

Musim ini memang tak berjalan bagus bagi Ulsan HD yang berstatus juara bertahan. Mereka sempat melalui periode 11 laga tanpa kemenangan ketika masih diasuh Kim Pan-gon.

Rentetan hasil minor itu membuat Kim Pan-gon terdepak dari jabatan pelatih Ulsan HD. Shin Tae-yong kemudian diangkat oleh Ulsan HD sebagai pengganti Kim Pan-gon pada 5 Agustus 2025.

Shin Tae-yong yand diberhentikan sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 6 Januari 2025 silam, diharapkan bisa jadi juruselamat Ulsan HD.

Awalnya, semuanya seperti berjalan indah bagi Shin Tae-yong. Dalam laga debut menukangi Ulsan HD, STY mampu mempersembahkan kemenangan 1-0 atas Jeju SK pada 9 Agustus 2025 silam.

Namun, hasil positif itu tak menular ke pekan-pekan berikutnya. Usai melibas Jeju SK, Ulsan HD justru menderita tiga kekalahan beruntun di K League 1 2025.

Perubahan Taktik STY Tak Berhasil

Ulsan HD pun kini hanya terpaut tiga angka dari zona degradasi.

"Shin sudah mencoba berbagai variasi taktik, tetapi belum membuahkan hasil. Ia sempat meniru formasi tiga bek ala Kim Pan-gon, lalu mencoba menempatkan inverted wing-back."

"Bahkan ia sempat mencadangkan Darijan Bojanic, gelandang yang selama ini jadi motor tim, demi memberi ruang bagi pemain yang lebih agresif secara fisik, ciri khas Shin," demikian tulis media Korea Selatan, Nate.

Dalam laga terakhir melawan Jeonbuk, STY juga mencoba pendekatan baru. Ia mengejutkan banyak pihak dengan menempatkan bek tengah Kim Young-gwon sebagai gelandang bertahan dalam formasi 4-1-4-1.

Melansir Nate, pendekatan itu terinspirasi dari strategi yang digunakannya kala Korea Selatan mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018.

Namun, taktik yang berujung kepada "Keajaiban Kazan" tujuh tahun lalu tersebut, tampak tak efektif diterapkan di Ulsan HD.

Karena itu, pemusatan latihan di Sokcho yang dimulai pada 3 September ini jadi kesempatan STY untuk mengembalikan kepercayaan diri tim.

Usai pemusatan latihan, Ulsan HD sudah dinanti ujian berat. Pada 13 September mereka akan menghadapi Pohang Steelers.

Selang empat hari, pasukan STY lalu akan bersua Chengdu Rongcheng di ajang AFC Champions League Elite 2025-2026.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.