Cara ke Taman Nasional Way Kambas, Menyapa Nisa si Gajah Cilik yang Jadi Seleb

anak gajah, Taman Nasional Way Kambas, gajah way kambas, nisa gajah way kambas, nisa gajah lampung, Cara ke Taman Nasional Way Kambas, Menyapa Nisa si Gajah Cilik yang Jadi Seleb, Wisata Konservasi, Bukan Lagi Atraksi Sirkus, Nisa, Gajah Cilik Viral di Media Sosial, Konsep Wisata Terintegrasi, Tarif Baru TN Way Kambas, Rute Menuju TN Way Kambas

Suasana hutan yang rimbun langsung terasa saat memasuki kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Lampung Timur.

Suara tonggeret bersahut-sahutan, udara lembab bercampur aroma tanah basah, sementara pepohonan menaungi jalan menuju pusat konservasi gajah Sumatera.

Bagi wisatawan, momen paling dinanti adalah menyaksikan kawanan gajah yang sudah terlatih berjalan pulang bersama para pawang (mahout) setelah bertugas patroli.

Pemandangan ini kontras dengan suasana sunyi saat pandemi COVID-19, ketika kawasan wisata sempat ditutup dari kunjungan.

Melalui pengumuman Nomor: PG.2106/T.11./TU/HMS/12/2023, TNWK kembali dibuka untuk umum sejak 20 Desember 2023. Sejak itu, perhatian publik bahkan internasional sempat tertuju pada kelahiran anak gajah Sumatera di sini, simbol harapan baru bagi upaya konservasi.

Wisata Konservasi, Bukan Lagi Atraksi Sirkus

TNWK kini hadir dengan wajah baru. Pengunjung tak lagi bisa menunggangi gajah atau menonton atraksi ala sirkus. Sebagai gantinya, paket wisata lebih menekankan konservasi dan edukasi. Fokus utamanya adalah kelestarian satwa (sustainability), kesejahteraan hewan (animal welfare), dan pemberdayaan masyarakat sekitar (community empowerment).

Dari Kota Bandar Lampung, perjalanan menuju TNWK membutuhkan waktu sekitar dua jam 24 menit, menempuh 105 kilometer jalan aspal. Setibanya di pusat pelatihan gajah, wisatawan berganti ke kendaraan resmi yang disediakan pengelola taman.

Di sana, wisatawan kerap disambut gajah-gajah kecil yang menggemaskan. Salah satunya Yongki, gajah jantan kelahiran 2023 yang dikenal periang dan suka berinteraksi dengan pengunjung.

Selain bermain dengan gajah, wisatawan bisa mencoba paket wisata lain, seperti memandikan gajah bersama mahout, memberi makan, hingga melakukan observasi burung.

Nisa, Gajah Cilik Viral di Media Sosial

Belakangan, seekor anak gajah berusia 16 bulan bernama Nisa menjadi primadona baru di TNWK. Tingkahnya yang jahil—mulai dari menyuruduk pengunjung, menendang lalu kabur, hingga lahap makan buah seolah sedang “mukbang”—membuatnya viral di media sosial.

Dalam salah satu video, Nisa terlihat mendekati pengunjung lalu menyuruduk tiba-tiba sebelum berjalan santai seolah tak terjadi apa-apa. Ada juga momen kocak ketika ia terpeleset saat hendak dimandikan, hingga tampil menggemaskan dengan bando merah jambu.

Menurut Sukatmoko, Humas TNWK, kelakuan Nisa memang mirip anak-anak manusia.

"Ya, seperti anak-anak, serba ingin tahu. Nisa masih menyusu sama induknya, belum disapih," ujarnya, Selasa (1/7/2025).

Fenomena viral Nisa ikut membawa berkah. Jumlah pengunjung meningkat, sebagian besar ingin bertemu langsung dengan gajah mungil ini.

"Kebanyakan memang mau bertemu Nisa. Ya, alhamdulillah kita bisa sekaligus memasukkan nilai-nilai konservasi kepada wisatawan," lanjut Sukatmoko.

Konsep Wisata Terintegrasi

TNWK juga tengah mengembangkan konsep wisata konservasi terintegrasi bersama desa-desa penyangga. Wisatawan nantinya bisa belajar mengolah pangan berbahan singkong, mencoba budi daya lebah trigona, hingga membuat ecoprint sebelum perjalanan berakhir di pusat pelatihan gajah.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, Bobby Irawan, menegaskan Way Kambas adalah ikon wisata yang tak tergantikan.

"Jadi untuk wisata Lampung yang sudah menjadi ikon sampai ke dunia internasional dan diingat oleh wisatawan mancanegara tentu Way Kambas, tidak bisa tergantikan karena punya unique selling point. Dan dengan konsep konservasi nanti desa penyangga akan membuat paket wisata jadi wisatawan bisa menikmati tinggal bersama masyarakat serta masyarakat punya pendapatan," katanya.

Tarif Baru TN Way Kambas

Mulai 30 Oktober 2024, TNWK menetapkan tarif masuk baru sesuai PP Nomor 36 Tahun 2024 tentang PNBP KLHK. Rinciannya:

  • Wisatawan nusantara: Rp20.000 (hari kerja) / Rp30.000 (hari libur) per orang
  • Wisatawan mancanegara: Rp200.000 per orang setiap hari
  • Rombongan pelajar/mahasiswa: Rp10.000 (hari kerja) / Rp15.000 (hari libur) per orang
  • Penerbangan drone: Rp2 juta per unit per hari
  • Denda pengunjung ilegal: 5 kali lipat dari tarif normal

Rute Menuju TN Way Kambas

Untuk mencapai Way Kambas, wisatawan bisa terbang atau naik kereta ke Bandar Lampung, lalu melanjutkan perjalanan dengan bus ke Terminal Rajabasa. Dari sana, naik bus lokal menuju Way Jepara, sebelum melanjutkan perjalanan dengan kendaraan pribadi atau taksi menuju Desa Braja Harjosari, pintu masuk utama TNWK.

Tips perjalanan:

  • Usahakan tiba sebelum pukul 16.00 WIB
  • Jam operasional TNWK: pukul 08.00–18.00 WIB

Dengan wajah barunya, Taman Nasional Way Kambas bukan hanya rumah bagi gajah Sumatera, tetapi juga menjadi pusat edukasi, konservasi, sekaligus destinasi wisata berkelanjutan yang melibatkan masyarakat sekitar.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.