Timnas Jerman Dipermalukan Slovakia, Nagelsmann Meradang

Timnas Jerman menelan kekalahan mengejutkan 0-2 dari Slovakia pada laga perdana kualifikasi Piala Dunia 2026 di Bratislava, Jumat (5/9/2025) dini hari WIB.
Hasil Slovakia vs Jerman di Stadion Tehelne Pole, Bratislava, tersebut tidak hanya menambah catatan buruk Der Panzer, tetapi juga memicu kritik keras dari pelatih Julian Nagelsmann terhadap sikap para pemainnya.
Apalagi, skor Slovakia vs Jerman tersebut menandai kekalahan tandang pertama Die Manschaaft sepanjang sejarah kualifikasi Piala Dunia.
Selepas laga, Nagelsmann menilai faktor emosi menjadi penentu utama kemenangan Slovakia.
“Jika kita mulai dari hal sederhana seperti emosi: lawan unggul jauh dari menit pertama sampai terakhir. Mereka juga bermain dengan lebih banyak emosi,” ujar Nagelsmann, seeprti dikutip dari Kicker.
Pelatih berusia 38 tahun itu menegaskan Jerman tidak bisa tampil setengah hati.
“Kami tidak berada pada posisi untuk datang ke sini dan bermain hanya 80 persen. Jika tidak membawa emosi, selesai sudah. Kualitas sepak bola tidak ada artinya,” katanya.
Nagelsmann mengaku tidak menemukan penjelasan atas performa buruk timnya.
“Seharusnya semua pemain sadar bahwa kami ingin ke Piala Dunia dan berperan penting di sana. Namun hari ini, kami sangat jauh dari itu. Kecuali di awal babak kedua, sisanya gelap gulita,” ujar pelatih berusia 38 tahun tersebut.
Hasil tersebut juga membuat Timnas Jerman kini kalah dalam tiga laga terakhir mereka setelah Der Panzer tumbang lawan Portugal dan Perancis di Nations League.
Pertanyakan Mental Pemain
Kekecewaan mendalam juga membuat Nagelsmann memunculkan ide mengejutkan.
Gelandang Timnas Jerman, Florian Wirtz, beraksi saat Timnas Jerman menelan kekalahan mengejutkan 0-2 dari Slovakia pada laga pembuka kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (4/9/2025).
Ia menilai, mungkin tim perlu mengurangi ketergantungan pada kualitas individu dan lebih memilih pemain dengan determinasi tinggi.
“Saya tidak mau lagi mendengar soal kualitas. Lebih penting ada emosi di lapangan,” katanya.
Namun, Nagelsmann juga menyadari keterbatasan pilihannya.
“Saya tidak punya 150 pemain Jerman untuk dipilih. Saya percaya dengan tim ini, tapi setiap orang harus sadar tidak cukup bermain dengan rem tangan tertarik. Kami harus mendekati setiap pertandingan seolah-olah semifinal Liga Champions. Kalau tidak, kami hanya akan main di playoff Maret nanti,” ujarnya.
Laga Krusial Lawan Irlandia Utara
Kekalahan dari Slovakia membuat posisi Jerman di Grup A langsung tertekan dan peluang finis di peringkat teratas terancam.
Nagelsmann menegaskan laga berikutnya melawan Irlandia Utara di Cologne pada Minggu (31/8/2025) akan menjadi ujian besar.
“Tim sudah berbicara di ruang ganti. Saya pikir mereka merasakan apa yang dibutuhkan sekarang. Seluruh kelompok harus membawa energi. Jika kami bermain dengan energi lebih besar daripada hari ini, maka akan jadi laga yang lebih baik pada Minggu,” tutur Nagelsmann.
Dengan dua kali tersingkir di fase grup Piala Dunia sebelumnya, kekalahan di Bratislava semakin memperbesar sorotan terhadap Jerman.
Mereka dituntut bangkit segera agar tidak kembali mengalami kegagalan dalam perjalanan menuju Piala Dunia 2026.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.