Mengenal Sosok Mercedes-Benz 190E Evo 2, Legenda Balap DTM Jerman

Jika kamu merupakan seorang penggemar otomotif, terutama di dunia motorsport, kamu pasti mengenal BMW E30 M3. Mobil ini sering disebut sebagai salah satu kendaraan terbaik yang pernah dibuat dan memegang rekor sebagai mobil paling sukses dalam sejarah balap touring car. 

Meskipun E30 M3 memiliki reputasi yang sulit ditandingi, ada satu mobil dari Mercedes-Benz yang berhasil memberikan perlawanan sengit yaitu Mercedes-Benz 190E Evo 2.

Mercedes-Benz 190E, yang dikenal secara internal dengan kode W201, pertama kali diperkenalkan pada tahun 1982. Mobil ini merupakan upaya Mercedes untuk memasuki segmen mobil sedan kompak yang belum pernah dibuat oleh mereka. 

Artikel ini akan membahas bagaimana 190E Evo 2 muncul sebagai pesaing kuat E30 M3, sejarah pengembangannya, serta alasan mengapa mobil ini tetap menjadi legenda hingga hari ini.

Sejarah Mercedes-Benz 190E, Awal Mula Sang Legenda

Meskipun berukuran lebih kecil dibandingkan model Mercedes lainnya, pengembangan W201 tetap menghabiskan biaya lebih dari $600 juta, sebuah angka yang luar biasa untuk zamannya.

Namun, investasi besar ini membuahkan hasil. 190E memiliki sasis yang ringan namun tetap kokoh, serta sistem suspensi multi link yang inovatif. 

Kombinasi tersebut membuatnya sangat unggul dalam hal pengendalian. Tidak mengherankan jika Mercedes berhasil menjual hampir dua juta unit 190E selama 11 tahun produksi.

 Mercedes-Benz 190E 2.3-16, Mobil Untuk Turun di Ajang Balap

Pada tahun 1983, Mercedes memperkenalkan varian performa dari 190E, yaitu 190E 2.3-16. Mobil ini menggunakan mesin 2.3 liter inline-4 dengan 16 katup yang dikembangkan bersama Cosworth. Varian ini menghasilkan tenaga yang lebih besar dibandingkan versi standarnya.

Untuk membuktikan kemampuannya, Mercedes mengadakan balapan khusus one make race di Nürburgring pada tahun 1984, yang dikenal sebagai "Race of Champions." Balapan ini diikuti oleh 20 pembalap terbaik dunia, termasuk James Hunt, Jackie Stewart, dan Niki Lauda. 

Hal yang mengejutkan, balapan ini dimenangkan oleh seorang pembalap muda bernama Ayrton Senna, yang saat itu belum menjadi legenda. Kemenangan ini membantu membangun reputasi 190E 2.3-16 sebagai mobil yang kompetitif di dunia motorsport.

Namun ketika BMW meluncurkan E30 M3, Mercedes kemudiam menyadari bahwa mereka membutuhkan sesuatu yang lebih untuk benar-benar bersaing di lintasan balap.

Perkembangan Mercedes-Benz 190E, Munculnya Evo 1 dan Evo 2

BMW E30 M3 berhasil mendominasi dunia balap, memaksa Mercedes untuk menciptakan versi yang lebih bertenaga dari 190E. Sebagai respons, Mercedes-Benz memperkenalkan 190E Evolution I pada tahun 1989. 

Model ini memiliki desain aerodinamis yang lebih agresif, suspensi yang diperbarui. Tidak kalah penting, mesin Evolution 1 juga mengalami peningkatan untuk mencapai putaran mesin yang lebih tinggi.

Namun, Mercedes tidak berhenti di situ. Pada tahun 1990, mereka meluncurkan 190E Evolution II, yang menjadi puncak dari pengembangan 190E. 

Evo 2 hadir dengan desain yang lebih radikal, termasuk overfender yang lebih lebar, splitter depan yang besar, serta sayap belakang yang ikonik. Mobil ini benar-benar terlihat seperti mobil balap yang bisa digunakan di jalan raya.

Inovasi Engineering Mercedes-Benz Hasilkan Performa Mengesankan

Mercedes-Benz 190E Evo 2 memiliki mesin 2.5 liter yang menghasilkan tenaga hingga 232 hp, angka yang mengesankan untuk mobil empat silinder pada tahun 1990. Mesin ini didukung oleh transmisi manual lima percepatan, memastikan pengalaman berkendara yang lebih responsif.

Selain peningkatan tenaga, Evo 2 juga memiliki aerodinamika yang lebih canggih. Sayap belakangnya yang besar awalnya sempat diperdebatkan karena dianggap menghalangi pandangan belakang pengemudi. 

Mercedes menemukan solusi cerdas dengan menutupi bagian atas kaca belakang sehingga secara teknis sayap tersebut agar tidak menghalangi pandangan. Ini jadi sebuah langkah yang cerdik untuk mengakali regulasi pemerintah Jerman.

Bahkan BMW pun terkejut dengan keefektifan desain aerodinamika Evo 2. Seorang kepala riset BMW pernah berkata bahwa "hukum aerodinamika tampaknya berbeda di Stuttgart," dan akhirnya BMW harus mendesain ulang terowongan anginnya setelah melihat kinerja Evo 2 di lintasan.

Kiprah Mercedes-Benz 190E Evo 2 di Dunia Balap

Dengan segala peningkatan teknisnya, Evo 2 akhirnya membawa Mercedes meraih kemenangan besar di DTM (Deutsche Tourenwagen Meisterschaft). Pada tahun 1991, Mercedes berhasil mengalahkan BMW dan Audi untuk mengamankan gelar juara DTM pertama mereka. 

Tidak hanya itu, kemenangan ini juga menjadi awal dari dominasi Mercedes di dunia balap touring car, menjadikan mereka produsen mobil dengan gelar DTM terbanyak hingga saat ini.

Keunikan 190E Evo 2, Mobil Balap dalam Balutan Sedan

Salah satu aspek paling menarik dari Evo 2 adalah kenyataan bahwa ia berbasis pada sedan kompak. Berbeda dengan E30 M3 yang lebih terlihat seperti mobil sport sejak awal, Evo 2 tetap mempertahankan bentuk dasarnya sebagai sedan empat pintu.

Yang lebih menarik lagi, Mercedes tidak hanya memberikan kursi balap yang mendukung di bagian depan, tetapi juga di kursi belakang. Ini menunjukkan bahwa Evo 2 dirancang untuk tidak hanya memberikan pengalaman berkendara ala balap bagi pengemudi, tetapi juga bagi penumpangnya. 

Dengan kata lain, mobil ini bisa digunakan untuk perjalanan santai bersama teman-teman, tetapi juga siap untuk beraksi di lintasan balap kapan saja.

Mercedes-Benz 190E Evo 2, Harganya Mahal dan Unitnya Langka 

Ketika pertama kali diperkenalkan, Evo 2 dijual dengan harga sekitar 130.000 Deutsche Mark, yang setara dengan $85.000 pada tahun 1990. Jika disesuaikan dengan inflasi, harga ini setara dengan sekitar $200.000 di zaman modern. Harga yang sangat mahal untuk mobil empat silinder saat itu.

Namun, nilai Evo 2 terus meningkat seiring berjalannya waktu. Saat ini, mobil ini dapat mencapai harga lebih dari $300.000 di lelang. Ini menjadikannya salah satu mobil modern klasik paling berharga dalam sejarah Mercedes-Benz.

Kesimpulan

Meskipun BMW E30 M3 tetap menjadi ikon dalam sejarah otomotif, ada argumen kuat yang bisa dibuat bahwa Mercedes-Benz 190E Evo 2 adalah mobil yang lebih inovatif. Mercedes-Benz 190E Evo 2 bukan hanya sebuah mobil klasik, ia adalah karya seni yang hidup, sebuah warisan dari dunia balap Jerman. 

Mercedes sukses membangun sebuah sedan biasa dan mengubahnya menjadi monster balap yang sukses di DTM. Ini menunjukkan dedikasi mereka terhadap performa dan inovasi di bidang motorsport. Desainnya yang agresif, inovasi teknisnya, serta kesuksesannya di dunia balap menjadikannya sebuah legenda.

Mobil ini bukan hanya sebuah kendaraan, tetapi juga simbol dari era kejayaan balap touring car, dimana inovasi dan kompetisi antar pabrikan menciptakan beberapa mobil terbaik sepanjang masa.

Ditambah lagi, untuk varian Evolution 2 hanya 502 unit yang pernah diproduksi, membuatnya jauh lebih eksklusif dibandingkan dengan E30 M3. Bagi para penggemar otomotif, memiliki kesempatan untuk melihat Evo 2 secara langsung adalah sebuah pengalaman langka.