Nobar Pemain Persib, dari Pesimis dan Ingin Pulang Sampai Sejarah Tercipta

Penentuan Persib Bandung juara Liga 1 2024-2025 akhirnya datang setelah Persebaya Surabaya gagal mengalahkan Persik Kediri pada laga pekan ke-31.
Persib berharap Persebaya gagal meraih tiga poin penuh pada laga tersebut. Namun, permintaan itu sebenarnya sulit karena Persik dalam rentetan 12 laga tanpa menang.
Alhasil, ketika Malik Risaldi membawa Bajul Ijo unggul 3-1 pada menit ke-47, kapten Persib Marc Klok memutuskan pergi meninggalkan acara nonton bareng.
Alhasil, bek Persib Nick Kuipers bergegas menyusul Franca dan Kastaneer yang baru masuk mobil, meminta mereka untuk tetap bertahan di tempat nonton.
Marc Klok yang hendak pulang ke Jakarta memakai Kereta Api Cepat Whoosh pun kembali ke Graha Persib untuk merayakan gelar back to back.
“Ya, saya lihat skor masih 3-1, jadi saya pikir pertandingan sudah selesai dan kami akan mengunci gelar nanti hari Jumat,” kata Klok.
“Ketika skornya 3-1 saya putuskan pulang, bahkan sudah di Whoosh, saya mau ke Jakarta. Tapi pas saya lihat skornya jadi 3-3, saya langsung lari keluar dari mobil, saya kembali,” cerita Marc Klok.

Para pemain Persib Bandung merayakan gelar back to back di Kantor Persib Jl Sulanjana Bandung, usai mengetahui Persebaya Surabaya diimbangi Persik Kediri pada pekan ke-31 Liga 1 2024-2025, Senin (5/5/2025).
Pemain yang bergabung ke Persib tahun 2021 ini bangga dengan perjuangan tim selama semusim ini mampu menopang satu sama lain ketika satu per satu pemain cedera.
Maung Bandung melewati banyak rintangan dan masalah akibat persiapan pra musim yang tak maksimal, jadwal padat, dan tak pernah tampil dengan kekuatan penuh.
“Musim ini sangat panjang, sekitar 10 atau 11 bulan. Banyak pemain cedera, akumulasi kartu, dan kita tidak pernah benar-benar main dengan kekuatan penuh. Skuat terus berubah,” terang Klok.
“Tapi sejak akhir putaran pertama, dari pekan ke-17 sampai sekarang, kami terus berada di puncak klasemen. Ini luar biasa karena di Indonesia tidak mudah,” ujarnya.
Klok memastikan musim ini lebih berat dibandingkan juara musim lalu di Liga 1 2023-2024, karena semua tim ingin mengalahkan juara bertahan.
“Musim ini berat karena semua tim mengejar kami. Tahun lalu, kami yang mengejar tim lain, tapi sekarang kami yang dikejar. Jadi tekanannya lebih besar, tapi hasilnya luar biasa. Saya sangat bangga,” ucapnya.