Album Origin, Karya Terakhir Donny Suhendra yang Dirampungkan Para Sahabat 3 Tahun Setelah Kepergiannya

Album Origin, Karya Terakhir Donny Suhendra yang Dirampungkan Para Sahabat 3 Tahun Setelah Kepergiannya

Jika Indonesia memiliki daftar dewa gitar sepanjang masa, nama Donny Suhendra pasti akan menempati posisi teratas. Sebagai pionir jazz fusion tanah air dan sosok yang memperkenalkan pendekatan baru terhadap permainan gitar elektrik, Donny telah menjadi panutan tak hanya bagi rekan seangkatannya, tetapi juga bagi para gitaris muda yang datang setelahnya.

Tiga tahun setelah kepergiannya, sebuah proyek musik terakhir miliknya akhirnya diselesaikan. Album berjudul Origin menjadi persembahan pamungkas Donny, sebuah karya yang belum sempat rampung saat ia masih hidup, namun kemudian diselesaikan penuh cinta oleh para sahabatnya, seperti Indra Lesmana dan Dewa Budjana, bersama musisi kolaborator lain seperti Tohpati, Agam Hamzah, As Mates, dan Syaharani.

“Album ini penting buat generasi muda. Karena Donny Suhendra adalah penanda lahirnya gitaris modern Indonesia," jelas Indra Lesmana.

Perjalanan Album Origin

Kisah album ini bermula pada Maret 2021, saat Donny mengirimkan draft lagu bertajuk Origin kepada Indra Lesmana. Ia meminta Indra untuk mengisi bagian keyboard sekaligus menjadi produser.

Proses rekaman pun dimulai bersama Kuba Skowronski pada saxophone dan berlanjut ke tahap mixing. Namun, seperti kebiasaan lamanya, Donny kembali "menghilang" setelah materi selesai, sebuah pola yang sudah dipahami betul oleh sahabat-sahabatnya.

Komunikasi antara keduanya masih berlanjut, meski tidak rutin. Pada pertengahan Juni 2022, Donny sempat memberi kabar bahwa ia telah menyiapkan dua lagu tambahan yang direncanakan menjadi fondasi untuk album solo penuhnya, yang kedua setelah Di Sini Ada Kehidupan yang dirilis tahun 1999.

Namun, takdir berkata lain. Donny Suhendra meninggal dunia pada 19 Juni 2022 dalam usia 64 tahun, meninggalkan album Origin yang belum rampung.

Lambat laun diketahui bahwa Indra Lesmana bukan satu-satunya yang diajak terlibat dalam proyek ini. Ternyata, Donny telah menggandeng sejumlah sahabat lamanya, seolah mengisyaratkan bahwa Origin adalah bentuk salam perpisahan bagi mereka.

Sisa-sisa materi rekaman tersebar secara acak. Folder disusun tanpa penamaan yang jelas, file gitar ditemukan dalam kondisi tidak utuh, dan beberapa bagian solo terdengar terputus, seakan belum sempat diselesaikan. Lagu-lagu pun memiliki beberapa versi judul yang berbeda, menjadikan proses ini seperti menyusun kepingan puzzle tanpa petunjuk.

Full Permainan Gitar Donny

Origin berisi sembilan komposisi orisinal ciptaan Donny Suhendra. Dalam pengerjaannya, ada satu prinsip yang dipegang teguh: tidak ada penambahan suara gitar baru. Semua yang terdengar di album ini merupakan permainan gitar asli Donny, sebagaimana ia tinggalkan. Jika pun ada elemen tambahan, hanya untuk menyusun dan merangkai kembali fragmen-fragmen musik yang tercecer, agar menjadi utuh dan layak didengar sebagai karya terakhir seorang legenda.

Tak banyak gitaris di Indonesia yang bisa melintasi banyak genre dengan brilian, tapi juga mempunyai karya solo yang autentik. Donny Suhendra adalah satu dari sedikit nama itu.

Lewat Origin, kamu sedang menyaksikan dunia dan isi kepala dari sosok paling ikonik dan inovatif dalam perjalanan gitaris modern di Indonesia. (Far)