Fan Keluhkan CD Album 'Virgin' Miliik Lorde tak Bisa Diputar, Tampilan Keren tapi tak Berfungsi

merilis album terbarunya, Virgin, pada Jumat (27/6). Namun, segera setelah album dalam bentuk cakram padat sampai di tangan penggemar, musisi asal Selandia Baru ini dibanjiri keluhan.
Seperti dilansir BBC, seorang penggemar bernama Max mengatakan ia memesan versi CD secara pre-order, yang hadir dalam bentuk cakram transparan. Namun, ketika ia memasukkan CD itu ke sistem stereo, CD tersebut tidak dapat diputar.
CD atau cakram padat biasanya memiliki satu sisi yang dicetak dan satu sisi mengilap yang memantulkan sinar laser yang digunakan pemutar CD untuk membaca data di dalamnya. Max mengatakan CD transparan tersebut terlihat ‘sangat keren’. “Aku mendukung konsep estetika seperti ini,” katanya.
Max mulai menyadari bahwa masalah ini mungkin tidak hanya dialaminya setelah membagikan pengalamannya secara daring. “Aku pikir aku akan merekam TikTok tentang ini dan sekarang sudah ditonton 200 ribu kali. Jadi aku pikir, mungkin bukan cuma aku yang mengalaminya,” katanya.
Beberapa penggemar melaporkan mereka masih bisa memutar CD tersebut. Salah seorang pengguna Reddit mengaku CD-nya bisa diputar di Playstation miliknya. “Jadi sebenarnya CD itu berfungsi,” katanya.
Transparansi memang menjadi tema utama dalam Virgin, album studio keempat Lorde. Sampul album versi CD menampilkan gambar rontgen panggul, yang diyakini sebagai milik sang penyanyi, dengan alat kontrasepsi spiral yang terlihat jelas di dalam gambar.
Sementara itu, versi vinyl menampilkan foto seorang perempuan, yang juga diyakini sebagai Lorde, memakai celana transparan.
Meski Max menghargai komitmen Lorde terhadap tema albumnya, ia mengaku merasa frustrasi. “Aku tidak membeli CD hanya untuk dilihat, aku membelinya untuk diputar. Sangat menjengkelkan ketika kita membeli sesuatu dan ternyata tidak bisa langsung digunakan. Aku merasa ini tidak direncanakan dengan baik,” keluhnya.
Lorde sempat menolak merilis album Solar Power dalam format CD pada 2021 karena alasan lingkungan. Namun, untuk Virgin, ia mengatakan salinan CD ini dibuat dengan bahan yang dapat didaur ulang.
Max mengatakan tim layanan pelanggan Universal Music Group menawarkan opsi pengembalian ketika ia menghubungi label tersebut. Namun, Max masih berharap mendapatkan versi CD yang bisa diputar.
“Kalau aku bisa mendapatkan cetakan lain dalam bentuk CD yang sebenarnya bisa diputar, aku sangat menginginkannya,” ujarnya.(dwi)