Garap ‘Jurassic World: Rebirth’, Sutradara Gareth Edwards Ingin Bangkitkan Kenangan Penggemar
terbaru franchise Jurassic Park kembali di 2025 ini. Jurassic World: Rebirth disebut merupakan reboot dari saga sukses Jurassic Park dan Jurassic World, yang secara kolektif telah meraup lebih dari USD 6 miliar di seluruh dunia. Film terbaru ini menandai kembalinya David Koepp, penulis skenario film Jurassic Park (1993) yang asli.
Gareth Edwards, yang duduk di kursi sutradara, mengatakan ia berusaha menyeimbangkan penghormatan terhadap waralaba yang dicintai penggemar dengan menghadirkan unsur-unsur baru.
“Setiap kali membuat keputusan, jika terlalu ke kiri, kami hanya meniru bagian dramatis dari versi asli. Kalau terlalu ke kanan, itu bukan Jurassic lagi. Jadi ini garis yang sangat tipis, dan kami harus menavigasinya seperti pakai parang di hutan, seperti karakter-karakternya yang berusaha mencari jalur yang sempurna,” jelas sang sutradara.
Edwards mengaitkan keberhasilan jangka panjang film-film ini dengan ketakutan manusia yang sangat mendasar.
“Menurut saya, ini merupakan ketakutan primitif dalam sifat manusia, takut terhadap hewan besar yang bisa saja datang dan membunuh kita atau orang yang kita cintai. Jadi film-film ini bekerja di level itu, dan hal itu tidak akan pernah hilang,” terangnya.
Senada dengan Edwards, aktor Jonathan Bailey berbagi bahwa film pertama Jurassic Park telah membangkitkan imajinasinya sejak kecil. “Aku nonton film pertama Jurassic Park saat berusia lima tahun. Bagi banyak dari para penggemar, film itu benar-benar membangkitkan imajinasi,” ujar aktor asal Inggris ini.
Kisah Jurassic World: Rebirth mengikuti Zora (Johansson), seorang ahli operasi khusus, dan Henry (Jonathan Bailey), seorang paleontolog, saat tim mereka mencari DNA dinosaurus untuk pengembangan obat baru di sebuah pulau yang dulunya menjadi lokasi rahasia fasilitas penelitian Jurassic Park. Mereka akhirnya mengungkap sebuah kebenaran nan mengejutkan.
Jurassic World: Rebirth tayang perdana Rabu (2/7) di bioskop.(dwi)
